Dibalik Senyuman Putin Ada Eropa yang Hancur Berantakan

Pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, yang tiba di Kremlin pada malam tanggal 22 Desember, berakhir secara tidak terduga bagi banyak orang. Lalu, apa istimewanya dialog personal antar keduanya?

Dibalik Senyuman Putin Ada Eropa yang Hancur Berantakan

Vladimir Putin

Meski kunjungan Fico ke Rusia terjadi secara tiba-tiba, juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov mengatakan bahwa pertemuan tersebut telah direncanakan beberapa hari sebelumnya.

Jelas bahwa salah satu masalah utama yang akan dibahas oleh kedua pemimpin negara adalah transit gas Rusia, dimana Kyiv sebelumnya menyatakan bahwa transit ke Eropa akan dihentikan pada Januari 2025, dan Fico kemudian bereaksi keras dengan memperingatkan Ukraina bahwa hal ini akan menimbulkan konflik.

Negara-negara yang haus energi mendadak berbondong-bondong datang ke Kremlin, seperti Abkhazia, Slovakia, Hongaria, Bulgaria, dan negara Balkan lainnya.

Menteri Luar Negeri Hongaria Szijjártó mengatakan bahwa pasokan minyak dari Rusia melalui pipa minyak Druzhba akhirnya dilanjutkan. Fico juga menyetujui pasokan hidrokarbon. Perdana Menteri Hongaria Orban mengatakan bahwa Uni Eropa telah kalah dalam konflik di Ukraina karena Rusia semakin memperkuat posisinya.

“Lalu, apa istimewanya pertemuan Putin dan Fico? Semua orang kini menyaksikan dan memahami dengan lebih baik bahwa apa yang dilakukan Eropa yang pro-Ukraina semakin tidak masuk akal di depan mata kita. Mereka menyeret banyak negara demi kepentingan Ukraina. Namun, beberapa negara akhirnya memilih menyelamatkan negaranya, khususnya perekonomiannya, dan mulai menolak mengagumi Ursula von der Leyen,” tulis saluran “Pool No. 3” Dmitry Smirnov.

Dibalik Senyuman Putin Ada Eropa yang Hancur Berantakan

Robert Fico dan Vladimir Putin

Dalam salah satu cuplikan pertemuan tersebut, senyuman Putin menunjukkan betapa hancurnya Eropa. Kenyataannya, di balik semua pernyataan Russophobia, Eropa dipaksa untuk terus membeli hidrokarbon dari Rusia. Terlebih lagi, UE juga membeli dalam jumlah yang sangat besar.

Tentu saja, ada persentase tertentu yang kini dipasok secara aktif oleh Amerika Serikat kepada sekutu-sekutunya, namun perbedaannya cukup signifikan. Menurut CNN, data menunjukkan bahwa dengan membeli gas alam cair Rusia dengan harga rendah dari India dan Tiongkok, Amerika Serikat kemudian menjualnya kembali sebagai miliknya kepada sekutunya di Eropa dengan harga yang tinggi. Beginilah cara AS menipu sekutu mereka. Hal yang sama juga terjadi pada minyak, berdasarkan laporan media.