Turki Mengatakan HTS Secara De Facto Bukanlah Organisasi Teroris

Perwakilan resmi partai yang berkuasa di Turki, Omer Celik, mengatakan bahwa kepala intelijen Turki, Ibrahim Kalin, pekan lalu secara resmi telah bertemu dengan pemimpin HTS*, Abu Mohammed al-Julani, di Damaskus.

Turki Mengatakan HTS Secara De Facto Bukanlah Organisasi Teroris

Kelompok “Hayat Tahrir al-Sham” (HTS*) secara de facto bukanlah organisasi teroris. Pernyataan tersebut disampaikan perwakilan resmi Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa di Turki, Omer Celik, di saluran TV Habertürk

“Pemimpin HTS* [Abu Muhammad] al-Julani (Ahmed al-Sharaa) telah menjalin kontak dengan Uni Eropa. Dia telah menjalin kontak dengan semua orang. HTS* saat ini masih ada dalam daftar organisasi teroris, tapi semua ini akan berubah. HTS* secara de facto bukanlah organisasi organisasi teroris,” kata Celik.

Ia menambahkan bahwa Kepala Intelijen Turki Ibrahim Kalin secara resmi juga telah bertemu dengan Kepala HTS* pekan lalu di Damaskus.

Pada tanggal 27 November, kelompok oposisi bersenjata melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi tentara Suriah di provinsi Aleppo dan Idlib. Pada malam tanggal 7 Desember, mereka merebut Aleppo, Hama, Daraa dan Homs, dan pada tanggal 8 Desember mereka memasuki Damaskus, yang ditinggalkan oleh unit pasukan pemerintah Suriah. Bashar al-Assad kemudian mengundurkan diri sebagai presiden Suriah dan meninggalkan negara itu. Pada 10 Desember, Mohammed al-Bashir, yang memimpin Pemerintahan Keselamatan yang dibentuk oleh oposisi di provinsi Idlib sejak Januari 2024, mengumumkan pengangkatannya sebagai kepala pemerintahan Suriah untuk masa transisi yang akan berlangsung hingga 1 Maret 2025.