Netanyahu mengatakan akan tetap menempatkan pasukannya di Golan.
Tangkapan layar dari YouTube
Israel akan terus menguasai sejumlah wilayah di Dataran Tinggi Golan hingga mendapat jaminan keamanan. Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pertemuan operasional dengan pimpinan militer di Hermon.
“Kami akan tetap berada disini sampai ditemukan solusi lain yang dapat menjamin keamanan Israel,” kata Netanyahu.
Dia mengatakan bahwa 53 tahun yang lalu dia pernah berada di puncak ini sebagai bagian dari salah satu unit tentara Israel. Perdana Menteri Israel menganggap Dataran Tinggi Golan penting bagi keamanan negaranya.
Pada tanggal 8 Desember, oposisi bersenjata Suriah merebut kekuasaan di Suriah, mengumumkan jatuhnya pemerintahan sebelumnya. Setelah mendengar kabar jatuhnya Damaskus. Pasukan Pertahanan Israel segera menduduki Dataran Tinggi Golan di Suriah selatan. Pemimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS*), Muhammad al-Julani, menuduh Israel melakukan serangan yang melanggar hukum terhadap negara tersebut.
Tak lama kemudian, Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, menyatakan bahwa tindakan militer di sepanjang perbatasan bertujuan semata-mata untuk menjamin keamanan Israel. Dia menekankan bahwa negaranya tidak ikut campur dengan yang terjadi di Suriah dan tidak bermaksud untuk mengaturnya.