Rusia Memperingatkan Israel Agar Tidak Mencaplok Dataran Tinggi Golan di Suriah

Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan Israel agar tidak mencaplok Dataran Tinggi Golan di Suriah.

Rusia Memperingatkan Israel Agar Tidak Mencaplok Dataran Tinggi Golan di Suriah

Foto: Chaim Gorenstein

Penerima manfaat dari peristiwa yang terjadi di Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad adalah Amerika Serikat dan Israel, kata Wakil Kepala Kementerian Luar Negeri Rusia. Dia memperingatkan Israel agar tidak mencaplok Dataran Tinggi Golan

“Pemain di balik layar”, di mana pemberontak dalam sepuluh hari mampu menjatuhkan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad, adalah Amerika Serikat dan Israel. Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov.

“Amerika pasti sedang memantau. Tentu saja Israel yang diuntungkan dari apa yang terjadi,” ujarnya. Ia juga memperingatkan Israel agar tidak tergila-gila dengan peluang. Secara khusus, “aneksasi Dataran Tinggi Golan, yang kini banyak dibicarakan, sangat tidak dapat diterima.”

Ryabkov meminta Israel untuk kembali menerapkan perjanjian tahun 1974 dengan Suriah. Berdasarkan perjanjian tersebut, Israel harus menarik pasukannya dari daerah kantong dan Gunung Heromon yang direbut.

Setelah jatuhnya kekuasaan Bashar al-Assad, Israel melancarkan serangan ke wilayah Suriah. Pasukan Israel secara terbuka memasuki wilayah Suriah di luar zona penyangga untuk pertama kalinya sejak tahun 1973.

Israel juga menyerang armada dan pangkalan udara Suriah. Suriah kemudian mengajukan banding ke Dewan Keamanan PBB karena tindakan Israel.