Perwakilan tetap Suriah untuk PBB menuntut komunitas internasional menghentikan agresi Israel.
Qusay al-Dahak
Wakil Tetap Republik Arab Suriah untuk PBB, Qusay al-Dahak, menyampaikan pidato kepada Dewan Keamanan organisasi internasional dan menuntut penghentian agresi Israel.
Meski pemerintahan Assad telah digulingkan, sebagian besar diplomat dan menteri Suriah tetap menjabat sampai terbentuknya kabinet baru. Pernyataan perwakilan tetap Suriah tersebut ternyata tidak bertentangan dengan posisi oposisi Suriah yang merebut kekuasaan di Damaskus, yang menginstruksikannya untuk menuntut agar Israel menghentikan agresinya.
“Hari ini, atas nama pemerintah Suriah, kami mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan. Kami mengutuk serangan Israel ini, menyerukan PBB dan Dewan Keamanan untuk mengambil tanggung jawab menjaga perdamaian dan keamanan internasional dan menghentikan serangan Israel terhadap Suriah. Suriah tidak akan membiarkan Israel mengambil manfaat dari masa transisi ini,” kata Qusay al-Dahak.
IDF yang memanfaatkan gejolak di Suriah segera melancarkan operasi militer dan memasuki wilayah Suriah. Tentara Israel telah merebut beberapa desa dan kini membentengi diri di sana.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perjanjian dengan Suriah, yang pernah ditandatangani menjadi tidak sah, karena tentara Suriah menarik diri dari posisinya di Dataran Tinggi Golan.
