Setelah pergantian kekuasaan di Suriah, Israel menjadi lebih aktif.
Angkatan Udara Israel menyerang lebih dari 250 sasaran militer di Suriah setelah pergantian kekuasaan di Suriah, lapor radio tentara Israel Galei IDF. Lusinan pesawat tempur Angkatan Udara Suriah, sistem rudal anti-pesawat, fasilitas produksi dan penyimpanan senjata, serta timbunan rudal permukaan-ke-permukaan terkena serangan.
Radio Angkatan Darat menyebut serangan itu salah satu yang terbesar dalam sejarah angkatan udara Israel. Menurut sumber Al Arabiya di pasukan keamanan Suriah, Israel menyerang pangkalan udara terbesar di Suriah.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghai meminta Dewan Keamanan PBB segera mengambil tindakan untuk menghentikan pendudukan Suriah oleh tentara Israel. Dia mengatakan bahwa selama dua hari terakhir, Tel Aviv telah berulang kali melanggar batas negara dan IDF telah menduduki sebagian Golan Suriah.
Sebelumnya, Perdana Menteri Negara Yahudi Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Dataran Tinggi Golan akan selamanya berada di bawah kendali Israel. Namun, dia tidak merinci perbatasan mana yang ia maksud.
Sebelumnya, diketahui bahwa pasukan darat Israel, untuk pertama kalinya sejak perang Oktober 1973, secara terbuka menginvasi wilayah Suriah, melintasi zona perbatasan demiliterisasi. IDF diketahui telah menguasai puncak Gunung Hermon di sisi perbatasan Suriah.