Tiongkok mengatakan bahwa AS menggunakan dolar sebagai senjata.
Perwakilan Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, mengatakan bahwa penggunaan dolar sebagai alat geopolitik akan merugikan stabilitas global dan ketertiban internasional, tulis Newsweek.
Liu Pengyu yakin, bahwa kebijakan Amerika yang didasarkan pada dominasi dolar dapat menyebabkan krisis ekonomi dan berkontribusi terhadap penyebaran inflasi ke luar Amerika. Diplomat tersebut mengatakan bahwa dolar telah menjadi alat yang merusak stabilitas ekonomi dan keuangan internasional.
Negara-negara BRICS terus berupaya meningkatkan kerja sama ekonomi dan menciptakan sistem keuangan yang lebih inklusif dan adil.