Kementerian Luar Negeri Tiongkok menanggapi ancaman Trump terhadap negara-negara BRICS.
Foto: Jessica Lee / EPA / TASS
Tiongkok siap melanjutkan kerja sama dengan mitra BRICS di berbagai bidang dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global, lapor China Daily. Pernyataan tersebut disampaikan perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri China Lin Jian.
“Ini adalah platform penting untuk kerja sama antara negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang, negara-negara BRICS menjunjung tinggi keterbukaan dan toleransi, kerja sama yang saling menguntungkan,” tegasnya saat menjawab pertanyaan tentang niat Presiden terpilih AS Donald Trump untuk memberlakukan bea masuk yang mahal jika negara-negara BRICS tetap bersikeras menciptakan mata uang mereka sendiri.
Trump sebelumnya mengatakan di Truth Social bahwa negara-negara BRICS akan menghadapi tarif 100 persen jika mereka berani menciptakan mata uang baru untuk menggantikan “dolar AS yang perkasa.”
Bloomberg, mengutip para ahli yang diwawancarai, menulis bahwa ancaman Trump untuk menaikkan bea masuk hingga 100% terhadap negara-negara BRICS jika mereka menciptakan mata uang seperti itu justru dapat merusak status dolar.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa banyak negara tertarik bergabung dengan BRICS. Pada musim panas, Kementerian Keuangan mengumumkan kemunculan platform BRICS Bridge untuk penyelesaian dalam mata uang nasional, termasuk mata uang digital.