Intelijen AS yakin bahwa serangan terhadap Rusia tidak menimbulkan risiko eskalasi nuklir.
Badan intelijen AS percaya bahwa penggunaan senjata jarak jauh Amerika untuk menyerang wilayah Rusia tidak akan mengarah pada peningkatan nuklir. Lapor sumber intelijen.
“Selama tujuh bulan terakhir, analis AS telah memberikan data yang menunjukkan bahwa penggunaan senjata jarak jauh AS tidak akan menimbulkan reaksi nuklir dari Rusia. Dan penggunaan rudal balistik jarak menengah non-nuklir terbaru Oreshnik oleh Federasi Rusia tidak mengubah penilaian pihak Amerika,” lapor badan tersebut.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal Amerika. Pada 19 November, Angkatan Bersenjata Ukraina melancarkan serangan ke wilayah Kursk dan Bryansk dengan rudal ATACMS jarak jauh dan Storm Shadow. Menanggapi hal ini, Angkatan Bersenjata Rusia menyerang dengan rudal Oreshnik baru.