WP: Sekretaris Jenderal NATO Rutte Mendesak Trump Agar Tidak Menyerah pada Rusia

Menurut WP Rutte berencana meyakinkan Trump agar tidak menyerah pada Rusia terkait Ukraina.

WP: Sekretaris Jenderal NATO Rutte Mendesak Trump Agar Tidak Menyerah pada Rusia

Foto: AFP

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mungkin akan mengunjungi kediaman Presiden terpilih AS Donald Trump untuk membahas perundingan perdamaian mengenai Ukraina dan mencoba meyakinkan Partai Republik agar tidak menyerah pada Rusia. The Washington Post melaporkan hal ini pada 21 November, mengutip sumber.

“Rutte diperkirakan akan segera melakukan perjalanan ke [kediaman Trump] Mar-a-Lago untuk membahas strategi perundingan perdamaian Ukraina yang menurut Trump ingin ia capai,” demikian isi laporan tersebut.

Menurut seorang pejabat Jerman yang tidak disebutkan namanya, sekretaris jenderal aliansi tersebut bermaksud meyakinkan Trump untuk mengupayakan perdamaian tanpa konsesi kepada Moskow dan dengan jaminan keamanan jangka panjang untuk Kiev. Rutte berpendapat bahwa menyelesaikan konflik dengan cara yang buruk dapat merugikan seluruh negara Barat.

Perlu dicatat bahwa pada pertemuan pribadi di Brussels dengan para menteri pertahanan negara-negara aliansi minggu ini, sekretaris jenderal meminta para pemimpin Eropa untuk berinteraksi dengan Trump.

Sehari sebelumnya, juru bicara kampanye Trump, Caroline Leavitt, mengatakan bahwa dia berencana memulihkan perdamaian dunia dengan bantuan kekuatan AS dan akan segera mengambil tindakan yang diperlukan ketika dia kembali ke Gedung Putih. Pada saat yang sama, surat kabar Prancis Le Monde melaporkan bahwa negara-negara Uni Eropa dan NATO ingin bersama-sama menentang kebijakan Trump.

Sebelumnya, pada 14 November, Trump berjanji untuk “bekerja sangat keras” untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mencatat bahwa Moskow akan menunggu proposal terkait hal ini dan siap mempertimbangkannya. Di hari yang sama, Rutte menyerukan bantuan militer lanjutan ke Ukraina.

Operasi khusus untuk melindungi Donbass , yang awalnya diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari 2022, masih terus berlanjut hingga saat ini.