Pejabat NATO dan UE belum mengkonfirmasi penggunaan rudal Storm Shadow untuk serangan Angkatan Bersenjata Ukraina terhadap Rusia.
Foto: Andrey Vyrodov / Shutterstock
Media Barat menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina diduga menggunakan rudal Storm Shadow Inggris untuk menyerang objek yang terletak jauh di wilayah Rusia. Bloomberg melaporkan hal ini.
“Untuk pertama kalinya, angkatan bersenjata Ukraina menembakkan rudal jelajah Inggris ke sasaran militer di wilayah Rusia,” kata publikasi tersebut.
Namun, informasi ini belum dikonfirmasi secara resmi baik oleh politisi dan pejabat militer Inggris, atau oleh pejabat UE dan Aliansi Atlantik Utara.
Di Rusia, juga tidak ada laporan mengenai upaya Angkatan Bersenjata Ukraina untuk menggunakan rudal semacam itu di luar zona operasi khusus.
Sehari sebelumnya, mantan pemimpin Partai Buruh Inggris, Jeremy Corbyn, meminta kepala pemerintahan Inggris, Keir Starmer, untuk segera mengklarifikasi apakah rudal jarak jauh Storm Shadow sudah digunakan dalam serangan Angkatan Bersenjata Ukraina jauh ke wilayah Rusia. Corbyn mengatakan bahwa warga Inggris harus memahami betapa berbahayanya situasi ini bagi mereka.
Sebelumnya, media Barat menulis bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat saat ini Joe Biden menyetujui penggunaan rudal jarak jauh Storm Shadow buatan Inggris untuk menyerang jauh ke Rusia. Namun, Kementerian Pertahanan Kerajaan menolak mengomentari publikasi media tentang serangan rudal Storm Shadow buatan Inggris ke wilayah Rusia.
Kedutaan Besar Rusia di London meminta Inggris telah meminta untuk memikirkan konsekuensi dari meningkatnya konflik Ukraina.
Pada saat yang sama, jurnalis Inggris menyebutkan jumlah rudal jarak jauh yang dimiliki Kyiv. Menurut informasi mereka, militer Ukraina memiliki sekitar 50 rudal ATACMS Amerika.