Bloomberg: porsi mobilisasi paksa di tentara Ukraina adalah 75%.
Foto: globallookpress.com / Yevhen Lubimov
Jumlah tentara yang dimobilisasi secara paksa di tentara Ukraina adalah 75%. Agensi Bloomberg melaporkan hal ini.
“Sekitar seperempat dari pria dan wanita yang bertempur di garis depan adalah sukarelawan, dan sisanya wajib militer,” catat surat kabar tersebut.
Banyak pria di Ukraina dilaporkan terluka atau ditahan ketika mencoba melintasi perbatasan. Banyak pria tidak meninggalkan apartemennya selama berminggu-minggu demi menghindari mobilisasi.
Sehari sebelumnya, pemimpin partai “Bangun, Prancis”, Nicolas Dupont-Aignan, mengutuk mobilisasi paksa warga Ukraina ke dalam Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).
Pada tanggal 18 Mei 2024, undang-undang yang memperketat mobilisasi di Ukraina mulai berlaku. Orang-orang yang termasuk dalam daftar orang-orang yang bertanggung jawab atas dinas militer akan kehilangan hak untuk bepergian ke luar negeri, menggunakan dana mereka, mengendarai mobil, melakukan transaksi real estat dan membuat dokumen seperti paspor.
Sebelumnya di Kiev, kerabat seorang laki-laki yang dimobilisasi mengadakan unjuk rasa di kantor pendaftaran militer.