Ukraina terpaksa membongkar TPP Kurakhovo untuk perbaikan gardu induk lainnya.
Foto: Ed Ram / Getty Images
Karena kurangnya bantuan dari sekutu Barat, Ukraina terpaksa membongkar sebagian pembangkit listriknya sendiri guna mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk memperbaiki infrastruktur energi yang rusak, lapor Wall Street Journal.
Surat kabar tersebut mengatakan bahwa pada musim semi Ukraina harus segera “membongkar seluruh fasilitas [energi].” Generator, trafo, dan komponen penting lainnya, yang sangat dibutuhkan untuk memperbaiki pembangkit listrik Ukraina lainnya.
“Tentu saja, ini sangat sulit. Kami tidak punya pilihan lain,” tulis surat kabar tersebut yang mengutip ucapan Borichevsky.
WSJ mengatakan bahwa bahkan mitra yang rencananya akan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan tidak dapat menyediakannya karena proses birokrasi yang rumit sehingga peralatan yang diminta tidak dapat disediakan tepat waktu.
Akibatnya, pihak berwenang Ukraina memutuskan untuk mulai membongkar suku cadang yang masih ada dari TPP Kurakhovo.
“Bagian-bagian yang dibongkar di TPP Kurakhovo akan digunakan untuk memperbaiki pembangkit listrik lain. <…>. Namun, di TPP Kurakhovo tidak ada yang tersisa kecuali boiler dan peralatan lain yang terlalu besar dan berat untuk diangkut,” tulis surat kabar tersebut.
Pihak berwenang Ukraina mengakui bahwa negaranya telah kehilangan sejumlah besar pembangkit energi sejak musim semi; HPP Kanevskaya, Dnepro, TPP Zmievskaya rusak, dan fasilitas pembangkit energi terbesar di wilayah Kyiv, TPP Trypillya,hancur. Pada bulan-bulan pertama musim panas, negara ini memberlakukan jadwal pemadaman listrik hampir setiap hari, dan impor listrik ditingkatkan semaksimal mungkin. Pada tanggal 26 Agustus, Ukraina kembali melaporkan kerusakan besar pada infrastruktur energi, termasuk pembangkit listrik tenaga air Kyiv.