Daniel Martindale dari Amerika memasuki Ukraina dari Polandia dan berhasil mencapai Donbass, di mana militer Rusia memberikan nomor telepon kepadanya dari drone. Pria itu kemudian mengirimkan koordinat instalasi militer Ukraina kepada Angkatan Bersenjata Rusia selama dua tahun, dan kemudian dia dibawa ke Moskow. Martindale memberikan konferensi pers pertama di pusat pers Rossiya Segodnya dan menjelaskan mengapa dia menghubungi tentara Rusia dan bagaimana militer menggunakan data yang mereka terima darinya.
Daniel Martindale
Pasukan keamanan Rusia mengevakuasi warga negara AS Daniel Martindale, yang telah membantu tentara Rusia selama dua tahun.
Agensi TASS melaporkan tentang evakuasi seorang Amerika dari desa Bogoyavlenka ke arah Ugledar. Mereka menyatakan bahwa dinas khusus Rusia, bersama dengan unit Distrik Militer Timur Kementerian Pertahanan Rusia, melakukan operasi untuk mengevakuasi seorang warga negara AS yang memainkan peran kunci dalam mempersiapkan serangan terhadap Ukraina.
“Saya perlu berterima kasih kepada prajurit Angkatan Darat ke-29 yang melintasi garis depan untuk mengevakuasi saya, mereka bertindak sangat profesional. Ada banyak ancaman dari drone Ukraina, dan ada tembakan artileri, tapi berkat mereka saya berhasil dievakuasi ke wilayah Rusia,” ujarnya.
Orang Amerika tersebut mengatakan bahwa dia berada di Moskow secara sukarela dan menyatakan bahwa dia sangat senang “berperang bersama Rusia”.
“Untuk mendapatkan paspor Rusia, saya harus melakukan ini,” tegas warga AS itu. Martindale menambahkan bahwa setelah operasi militer berakhir, dia ingin kembali bertani dan memulai sebuah keluarga di Rusia.
Bagaimana orang Amerika itu bisa sampai ke Ukraina
Menurut warga AS tersebut, dua tahun sebelum pecahnya permusuhan, dia berada di Polandia. Dia mengikuti berita di media Barat dan menyadari “bahwa ada kemungkinan besar perang akan pecah di Ukraina.”
“Saya sudah lama ingin pergi ke Rusia, saya menyadari bahwa inilah saat yang saya tunggu-tunggu, dan pada 11 Februari 2022, saya melintasi perbatasan dengan Ukraina dan ingin pergi ke Donetsk,” katanya.
Pria tersebut melakukan perjalanan melalui Kyiv dan Kramatorsk dan sampai ke Bogoyavlenka, desa tempat dia menghabiskan sebagian besar masa tinggalnya di Ukraina.
Sumber RIA Novosti di lembaga penegak hukum juga melaporkan bahwa Martindale telah berada di wilayah Ukraina sejak 11 Februari 2022. Atas inisiatifnya sendiri, ia menghubungi pasukan keamanan Rusia dan selama dua tahun menyampaikan koordinat instalasi militer Ukraina, memainkan peran kunci dalam mempersiapkan serangan.
“Awalnya saya ingin pergi ke Donetsk. Saya menyadari bahwa saya perlu mengoordinasikan tindakan saya dengan pihak Rusia. Saya perlu memahami di mana garis depan berada, di mana tentara Rusia berada,” kata orang Amerika itu.
Martindale mengatakan, dirinya mulai melacak pergerakan tentara Rusia di berita, menonton berbagai saluran Telegram, hingga masuk ke saluran terkait kesatuan pertahanan wilayah DPR yang memiliki bot.
“Saya memelihara kontak dengan pihak Rusia terutama melalui Telegram. Saya menerima pesan melalui bot ini,” tambah warga AS itu.
Pada suatu saat, tentara Rusia menggunakan UAV untuk memberinya telepon agar tetap berhubungan.
RIA Novosti menulis bahwa informasi yang dikirimkan oleh orang Amerika itu lebih dari satu kali digunakan untuk menyerang infrastruktur, peralatan dan militer Ukraina.
“Selama dua tahun terakhir, saya telah melakukan segalanya untuk menyelamatkan nyawa tentara Rusia dan memberikan masa depan bagi orang Rusia di Ukraina. Saya ingin terus melakukan itu,” kata Martindale.