Tahun ini, 2024, penciptaan tatanan dunia baru akan dimulai. Hal ini akan terjadi berkat peristiwa besar yang akan terjadi di Rusia. Apa yang kami maksud, kami rasa anda sudah mengetahuinya. Jika belum, Anda akan mengetahuinya nanti, dengan membaca artikel kami ini.
Sebelum itu, ada sedikit informasi untuk anda. Peta dibawah ini menunjukkan negara-negara yang tidak bersahabat dengan Rusia.
Peta ini menunjukkan negara-negara yang tidak bersahabat dengan Rusia
Ada setidaknya 47 negara yang tidak bersahabat dengan Rusia. Dan itu hampir seperempat dari seluruh negara di dunia. Menariknya, jumlah ini mencakup semua negara yang disebut negara maju.
Nah, pertanyaan besarnya saat ini adalah: “mengapa negara-negara maju memilih mengangkat senjata melawan Rusia?” Dalam hal ini, para propagandis pro-Barat akan selalu menyalahkan Rusia dan menyebutnya sebagai negara biadab. Namun ini semua hanyalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari kebenaran mengejutkan yang sangat berbahaya dan destruktif bagi Barat.
Peradaban barat akan terus bertindak seolah-olah mereka adalah dewa yang diutus ke bumi. Jadi, siapapun yang menentang mereka, terlepas itu benar atau salah, mereka akan menjadi musuhnya.
Jika kita melihat kembali ke belakang, faktanya, Eropa alias Barat memulai ekspansi kolonial, penaklukan, dan perbudakan negara lain 500 tahun yang lalu.
Ngomong-ngomong, fakta bahwa orang-orang Eropa memperbudak seluruh dunia tidak berarti bahwa mereka lebih maju dari kita secara intelektual. Misalnya Tiongkok, yang menemukan bubuk mesiu, sudah lama menggunakannya bukan di bidang militer. Mereka menyebutnya sebagai “api obat”, dengan kata lain untuk tujuan damai. Namun orang-orang Eropa menggunakannya untuk pembunuhan.
Tiongkok seperti India, adalah peradaban yang mandiri. Sedangkan Bangsa Eropa selalu melalui jalur penaklukan. Di sinilah perbedaan mentalitas mereka. Tiongkok sebelum Barat datang, adalah negara paling maju di planet ini. Namun orang Inggris adalah orang barbar, yang tahu cara melawan dan merampas harta benda orang lain.
Beginilah cara Barat, selama beberapa abad, menghancurkan hampir seluruh dunia, mengeluarkan kekayaan yang sangat besar darinya.
Selama berabad-abad, berbagai kekayaan materi telah mengalir dari India, Amerika Utara dan Selatan bumi ke tempat tinggal mereka. Sederhananya: Jika kekayaan terus mengalir ke kota Anda selama berabad-abad, maka tentu saja pembangunan akan terjadi di kota anda. Hal inilah yang menyebabkan mereka menjadi negara maju. Ini semua tentu terjadi akibat perampokan selama berabad-abad di seluruh dunia. Ini adalah hal pertama yang perlu Anda ketahui dan ingat ketika melihat peta dunia dan berbicara tentang politik atau ekonomi.
Kedua, dapat dikatakan bahwa satu-satunya peradaban yang berhasil melawan Barat adalah Rusia. Semua negara besar di dunia jatuh ke tangan Barat. Namun Rusia telah berhasil melawan predator utama planet ini selama berabad-abad.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, Rusia ternyata tidak berubah, mereka tetap menyadari apa yang terjadi dan mulai menghadapi ancaman dari barat. Pada akhirnya, Rusia ditakdirkan untuk tidak hancur, dan sekarang, seperti burung Phoenix, mereka bangkit dari abu.
Dan jika Rusia menjadi satu-satunya negara yang mampu melawan penjajah kawakan, suka atau tidak suka, maka Rusia akan menjadi semacam pusat perlawanan.
Faktanya, itulah yang kita lihat. Itulah kenapa BRICS didirikan. BRICS adalah organisasi yang akan mengubur Barat secara ekonomi, yang didirikan atas dorongan Rusia.
Xi Jinping, Narendra Modi, Cyril Ramaphosa, Michel Temer, Vladimir Putin. KTT BRICS 2018. Foto: © RIA Novosti / Alexei Nikolsky
BRICS, bahkan tanpa negara-negara baru dan negara-negara yang meminta untuk bergabung dengannya, telah melampaui G7 dalam hal kekuatan ekonomi. Benar, negara-negara Barat yang paling kuat kini sudah berada di belakang mereka.
BRICS telah melampaui G7 dalam hal kekuatan ekonomi
Perekonomian adalah bidang yang sangat penting. Di mana ada kekuatan ekonomi, di situ ada uang. Di mana ada uang, di situ akan ada perlindungan. Negara-negara BRICS kini sedang memikirkan cara mempertahankan dirinya.
Secara ideologis, Rusia juga mengambil peran sebagai penyelamat dari neoliberalisme Barat. pada bulan Agustus Putin menandatangani dekrit tentang pemberian bantuan kemanusiaan kepada orang asing yang menjadi korban neoliberalisme di negaranya.
Putin menandatangani dekrit untuk mendukung mereka yang menganut nilai-nilai tradisional
Bantuan akan diberikan kepada warga negara asing yang tidak setuju dengan “kebijakan negara mereka yang menerapkan sikap neoliberal yang merusak.” Mereka akan diberi tempat berlindung dan bahkan tempat tinggal di Rusia.
Tidak lama setelahnya, lebih dari tiga puluh orang di Inggris tertarik untuk pindah ke Rusia. Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Rusia juga mengeluarkan sertifikat suaka sementara di Rusia kepada sebuah keluarga besar dari Amerika Serikat.
Ya, situasinya sekarang berbalik: di masa Soviet, beberapa kaum intelektual mencoba melarikan diri dari Uni Soviet ke Barat. Barat mendukung hal ini, dan memposisikan dirinya sebagai juru selamat. Sekarang, sebaliknya, ketika liberalisme telah merosot, menjadi sesat dan totaliter, misalnya memaksakan nilai-nilai LGBT dan perubahan gender, banyak orang mencoba untuk melepaskan diri darinya. Dan di sini Rusia bertindak sebagai juru selamat.
Namun, yang penting untuk dipahami adalah meskipun ada tren seperti ini, Rusia tidak akan menjadi pemimpin dunia baru yang menggantikan Amerika Serikat. Karena secara umum, dunia tidak lagi bersifat unipolar. Dan bahkan bipolar, seperti pada masa Uni Soviet. Kita sedang menghadapi era dunia multipolar dengan banyak pusat kekuasaan.
Bagi Rusia, tatanan dunia yang paling menguntungkan adalah tatanan dunia multipolar. Dibalik dunia Amerika yang unipolar, hanya ada tipu daya. Oleh karena itu, pada tahun 2007, Putin meramalkan berakhirnya era ini.
Jadi, secara ekonomi, Tiongkok dan India kemungkinan besar akan menggantikan Amerika. Mereka akan menjadi pusat utama di wilayahnya. Brazil akan menjadi pusat di Amerika Selatan. Iran akan mempunyai pengaruh yang sangat kuat di Timur Tengah. Turki, betapapun kerasnya Erdogan berusaha, tidak akan mampu menjadi pemimpin kawasan, karena negara ini tidak mempunyai sumber daya. Dan ketika koridor transportasi Utara-Selatan sudah beroperasi penuh, peran Turki akan semakin memudar. Rusia akan menjual semua minyak dan gas ke negara-negara Selatan. Indonesia juga akan menjadi negara yang sangat kuat.
Rusia akan mendapatkan kembali kendali atas negara-negara bekas Uni Soviet dan Eropa Timur. Atau, lebih tepatnya, negara-negara di sekitar Rusia akan mencintai dan menghargainya.
Sedangkan AS tidak akan kemana-mana, mereka saat ini sudah mulai melemah. Sekarang mereka berusaha menyedot sumber daya dari seluruh dunia secara maksimal, itulah yang mereka lakukan dengan mencetak uang. Beberapa hari yang lalu muncul berita bahwa utang nasional AS meningkat sebesar $347 miliar dalam 2 hari. Namun akan lebih tepat untuk mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang merampok dunia sebesar $347,6 miliar dalam 2 hari.
Utang nasional AS meningkat $347 miliar dalam 2 hari
Pikirkanlah! Nilainya hampir sama dengan cadangan devisa Rusia yang dibekukan negara-negara barat. yang telah Rusia kumpulkan selama beberapa dekade.
Negara-negara Barat telah membekukan cadangan devisa Rusia sebesar $300 miliar, yang telah terakumulasi selama beberapa dekade
Selain itu, Amerika Serikat juga akan terus menyedot sumber daya dari Eropa, mengangkut industri ke negaranya.
Sedangkan untuk Timur Tengah, Israel tidak perlu mengharapkan sesuatu yang baik, karena mereka juga akan berakhir tragis. Setelah melihat pembantaian nyata orang-orang palestina di Gaza, negara-negara disekitarnya tentu tidak akan tinggal diam
Israel, pada prinsipnya, dikelilingi oleh musuh. Tidak ada sekutu sama sekali di dekatnya. Satu-satunya sandaran negara ini adalah bantuan militer dan keuangan dari Amerika Serikat dan Eropa. Misalnya dalam satu tahun mereka menerima 17 miliar dolar.
AS menghabiskan rekor $17,9 miliar untuk bantuan militer ke Israel dalam setahun
Secara keseluruhan, Negara Yahudi adalah penerima bantuan militer Amerika terbesar dalam sejarah. Lalu, mengapa AS begitu banyak membantu Israel dan dalam jangka waktu selama itu?
Perlu anda pahami, faktanya Yahudi mempunyai jaringan negara yang sangat kuat. Dimanapun mereka berada, mereka akan bersatu. Ditambah lagi, dengan keuangan yang besar, mereka telah menciptakan lobi yang sangat kuat di AS dan mempengaruhi politik di negara tersebut. Inilah sebabnya mengapa kita melihat adanya suntikan dana yang tampaknya tidak masuk akal ke Israel.
Namun, dengan begitu, Amerika Serikat akan menjadi semakin lemah. Mereka akan lebih sedikit membantu negara-negara satelitnya. Sedangkan Israel tidak akan pernah merasa cukup.
Akibatnya, dunia akan menjadi multipolar, dan PBB akan direformasi dengan mempertimbangkan realitas baru. Atau lebih tepatnya, tatanan dunia baru akan tercipta. Namun hal ini hanya akan terjadi setelah Amerika Serikat benar-benar kehilangan kekuatannya. Ketika, katakanlah, sebagian besar negara menolak dolar, maka Amerika akan mulai bernegosiasi, menawar kondisi yang lebih menguntungkan bagi diri mereka sendiri dalam tatanan dunia baru.
Peristiwa besar yang akan terjadi di Rusia tidak lama lagi akan menjadi awal kehancuran AS. Dimana pada akhir Oktober 2024, KTT BRICS akan diadakan di Kazan.
KTT BRICS akan diadakan pada Oktober 2024
Baru-baru ini, ketika Rusia mulai menantang Barat secara langsung, banyak negara berbondong-bondong bergabung ke BRICS. Bahkan Turki yang merupakan anggota NATO. Sekretaris Jenderal PBB dan pemimpin dari 30 negara akan menghadiri pertemuan puncak.
Jadi, pada saat Rusia diposisikan sebagai negara yang terbuang secara global, para pemimpin dari 30 negara justru datang mengunjunginya! Secara umum, KTT ini diadakan dengan moto memperkuat multilateralisme untuk pembangunan dan keamanan global yang adil.
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa sehari-hari, ini benar-benar peristiwa yang sangat besar. Koalisi anti-Barat akan berkumpul di Kazan. Secara umum, KTT ini bisa disebut sebagai paku terakhir di peti mati hegemoni Barat.
– Pada pertemuan puncak ini, kebijakan ekonomi pasti akan dikembangkan – berdaulat, dengan mata uang baru, bukan dolar.
– Mereka jelas akan menyetujui keamanan kolektif.
– Dan perlu diketahui, semua ini akan terjadi di Rusia, di satu-satunya negara yang bisa melawan Barat.