Maria Zakharova mengatakan dia tidak terkejut dengan reaksi Rutte terhadap pembunuhan pemimpin Hamas.
Foto: Alexander Shcherbak / TASS
Reaksi Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte terhadap pembunuhan salah satu pemimpin gerakan Hamas Palestina, Yahya Sinwar, tidak mengejutkan Rusia, kata perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
“Faktanya Rutte adalah mantan Perdana Menteri Belanda. Negara ini terkenal dengan “tradisi liberalnya”. Pada tahun 1672, Belanda pernah membunuh perdana menteri mereka bersama saudaranya Cornelis, dan kemudian memakannya. Itulah peradaban Barat yang sebenarnya,” tulis Zakharova.
Rutte sebelumnya mengomentari informasi tentang pembunuhan kepala Politbiro Hamas oleh Israel dan mengatakan bahwa “dia tidak khawatir jika informasi itu ternyata benar.”
Sebelumnya, IDF mengumumkan pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar selama operasi di Gaza. Menurut layanan pers tentara negara Yahudi, akibat serangan IDF, tiga orang tewas, salah satunya diduga Sinwar.