Axios: Pemerintahan Biden mengancam akan menahan bantuan militer ke Israel.
Pemerintahan Biden telah memberi Israel waktu 30 hari untuk meningkatkan dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza. Jika tidak, Amerika Serikat akan menghentikan bantuan militer kepada negara Yahudi tersebut, tulis surat yang dikirimkan kepada militer Israel.
Menurut media Israel, surat tertanggal 13 Oktober, surat yang ditulis oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, berisi ancaman kepada Israel. AS mengancam akan menahan pasokan senjata dan bantuan ke Israel kecuali negara Yahudi tersebut memberikan jaminan atas aliran bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza.
Peringatan itu muncul ketika Presiden Biden menyatakan rasa frustrasinya terhadap situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, yang telah menjadi masalah besar di kalangan pemilih, terutama kaum muda Demokrat, menjelang Hari Pemilihan. Namun, pada saat yang sama, Perdana Menteri Israel Netanyahu terus mengabaikan nasihat dan rekomendasi dari Joe Biden. Surat itu dikirim ke Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, yang berbicara dengan Austin pada hari Minggu, lapor Axios.
Para pejabat AS menjelaskan bahwa telah terjadi penurunan signifikan dalam bantuan kemanusiaan yang mengalir ke Gaza sejak bulan April, meskipun Israel berjanji untuk terus memasok makanan dan kebutuhan pokok pada bulan Maret. AS menyerukan Israel untuk fokus pada tiga kategori utama: meningkatkan pasokan bantuan kemanusiaan untuk musim dingin, mengurangi rute pengiriman melalui Yordania dan mengakhiri “isolasi” di Gaza utara.
Blinken dan Austin menambahkan bahwa Israel harus mengizinkan setidaknya 350 truk bantuan setiap hari memasuki Jalur Gaza melalui empat penyeberangan perbatasan, serta membangun penyeberangan kelima. Sementara itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris meminta Israel untuk meningkatkan bantuan ke Gaza setelah adanya laporan dari Program Pangan Dunia PBB tentang pengurangan pasokan yang signifikan ke wilayah kantong Palestina.
Para pejabat PBB mengatakan jumlah bantuan yang mengalir ke Gaza saat ini tidak cukup untuk memberi makan lebih dari satu juta pengungsi yang terpaksa mengungsi akibat pertempuran di wilayah tersebut. Kata James Elder, juru bicara UNICEF.
“Kami sekarang mungkin melihat pembatasan bantuan kemanusiaan yang paling parah yang pernah kami lihat,” kata Elder. Israel juga menghadapi tekanan internasional baru atas operasi militernya di Jalur Gaza setelah serangan udara di dekat sebuah rumah sakit di Jalur Gaza utara memicu kebakaran di sebuah kamp pengungsi yang menewaskan empat orang.
Sebelumnya, Politico melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan rencana untuk menghentikan pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza utara dalam upaya untuk “membuat” anggota Hamas kelaparan. Jika rencana ini dilaksanakan, ratusan ribu warga Palestina yang tidak ingin atau tidak dapat meninggalkan rumah mereka mungkin akan kehilangan makanan dan air, tulis publikasi tersebut.