Siprus melaporkan kedatangan 500 warga negara ketiga dari Timur Tengah.
Sekitar 500 warga Uni Eropa dan negara-negara lain telah dievakuasi dari Timur Tengah ke Siprus melalui laut dalam beberapa hari terakhir. Perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Siprus, Theodoros Gotsis, mengumumkan hal ini melalui siaran Cyprus Broadcasting Corporation.
Menurutnya, “enam hingga tujuh perahu berisi pengungsi tiba di pelabuhan Ayia Napa setiap hari,” termasuk personel dari misi diplomatik negara-negara UE di Israel dan Lebanon. Pengungsi mencapai Siprus untuk melakukan perjalanan dari sana ke negara asal mereka.
“Sebanyak 30 kapal yang membawa 500 warga negara Uni Eropa atau lainnya tiba di Siprus dan arus tersebut diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan,” kata Gotsis.
Dia menambahkan bahwa pihak berwenang Siprus sepenuhnya menerapkan aturan migrasi UE terhadap mereka yang tiba melalui laut ke pulau tersebut, dan hanya mengizinkan mereka yang memenuhi kriteria yang ditetapkan komunitas Eropa untuk tinggal di Siprus.
Pada malam tanggal 1-2 Oktober, juru bicara pemerintah Siprus Konstantinos Letimpiotis mengatakan bahwa pihak berwenang di pulau itu telah secara resmi mengaktifkan rencana evakuasi nasional Estia, yang berkaitan dengan penerimaan dan pemulangan warga negara asing dari Lebanon dan Israel melalui Siprus.
Sebelumnya, pihak berwenang Siprus menegaskan pulau itu siap, jika diperlukan, menjadi tempat transit evakuasi sekitar 100 ribu orang dari tempat eskalasi konflik di Timur Tengah.