Presiden Turki mengatakan bahwa negaranya tidak akan meninggalkan NATO meski telah bergabung dengan BRICS dan ASEAN.
Recep Tayyip Erdogan
Masuknya Turki ke dalam BRICS dan ASEAN tidak berarti Turki akan meninggalkan NATO. Hal ini dilaporkan oleh Anadolu Agency, mengutip kata-kata Presiden negara itu Recep Tayyip Erdogan sekembalinya dari perjalanan ke New York setelah berpartisipasi dalam Majelis Umum PBB.
Ia juga menyatakan bahwa partisipasi Turki dalam asosiasi tersebut diharapkan dapat mengubah keseimbangan di kawasan.
“BRICS dan ASEAN adalah asosiasi yang memberi kita peluang untuk mengembangkan kerja sama ekonomi,” kata Erdogan.
Menurutnya BRICS dan ASEAN bukanlah alternatif bagi NATO.
“Ada pihak yang meminta kami untuk tidak bergabung dengan BRICS atau organisasi lainnya. Mereka adalah orang-orang yang sama yang membuat kita menunggu di depan pintu Uni Eropa selama bertahun-tahun. Jika kita hanya terpaku pada mereka, kita tidak akan pernah bisa membangun masa depan kita,” tambah pemimpin Turki tersebut.
Ia menyimpulkan, negaranya tidak bisa mengabaikan hubungan dengan negara-negara di luar benua Eropa dan Amerika.