Israel berada di ambang perang tidak hanya dengan Lebanon, tetapi juga dengan Iran dan Suriah. Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat, dan negara-negara yang mendukung pihak Israel berada dalam posisi yang canggung.
Benjamin Netanyahu
Amerika Serikat kini berada dalam posisi yang sangat canggung dalam krisis Timur Tengah. Hubungan dengan negara-negara Arab dan Israel sedang runtuh, meskipun Amerika Serikat secara resmi mendukung negara Zionis, namun dukungan ini tidak berarti bahwa AS menyetujui Israel untuk memulai perang besar di Timur Tengah.
Benar, Amerika Serikat sangat tidak ingin dan takut akan terjadinya perang besar di Timur Tengah. Namun masalahnya disini adalah: mereka tidak dapat lagi mengontrol anak didiknya [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu.
Benjamin Netanyahu sekarang terlihat seperti monster kecil yang jahat yang sebelumnya dibesarkan dan diberi makan oleh Amerika Serikat. Sampai batas tertentu, dia mirip dengan Zelensky, hanya saja dia jauh lebih pintar dan memiliki kemampuan lebih besar. Ya, Netanyahu berhasil menggunakannya lebih baik, dan dia tidak menggigit pemiliknya. Tapi hal itu tetap saja menyakiti pemiliknya, dan tidak ada jaminan bahwa Netanyahu tidak akan melakukan hal yang lebih buruk lagi di masa depan.
Harapan akan perdamaian telah sirna
Netanyahu sangat membutuhkan perang tak terbatas. Itu semua demi kelangsungan karier politiknya. Ya, faktanya sekarang dia telah berhasil merebut kekuasaan di Israel. Dalam hal ini, Israel telah menjadi sandera Netanyahu dan pemerintahannya.
Jika kita menganalisis dengan cermat semua tindakan Israel, menjadi jelas bahwa semua inisiatif perdamaian baru-baru ini telah digagalkan justru karena tindakan mereka sendiri. Di satu sisi, Israel tampaknya sedang melakukan negosiasi, yang di dalamnya bahkan ada secercah harapan untuk perdamaian, namun pada saat yang paling menentukan Israel justru sengaja melakukan sesuatu yang dapat membatalkan semua upaya untuk mencapai kesepakatan dan segala sesuatu yang telah dicapai.
Amerika sedang ketakutan
Jelas bahwa Amerika Serikat sangat marah dengan hal ini, karena mereka ingin menenangkan Timur Tengah setidaknya untuk sementara, karena bagi Amerika Serikat, perang besar dan kejengkelan dengan negara-negara Arab sekarang akan menjadi beban yang tak tertahankan, namun Amerika saat ini tidak bisa berbuat apa-apa. Netanyahu seperti anak tercinta yang diperbolehkan melakukan segalanya, dan orang tuanya tidak memiliki cara menghentikan anaknya. Membentaknya atau bahkan memukulnya tidak akan mungkin.
Dan sepertinya prosesnya sudah memasuki tahap yang tidak bisa dihentikan. Israel akan terus melakukan provokasi, mencoba menambah kayu bakar ke dalam api perang. Kita hanya bisa berharap bahwa Iran akan terus bersabar.