Kandidat Partai Republik, Donald Trump: ‘Anda tidak akan memiliki Israel jika dia menjadi presiden’
Donald Trump
Trump mengatakan kepada orang-orang Yahudi di AS bahwa mereka akan “ditinggalkan” jika Kamala Harris terpilih sebagai presiden AS. Dalam pidatonya di KTT Las Vegas, kandidat Partai Republik menggambarkan potensi kepresidenan Harris sebagai bencana bagi Israel.
Donald Trump memperingatkan para pemilih Yahudi pada hari Kamis bahwa mereka akan “dibuang” jika Kamala Harris menjadi presiden Amerika. Menurut The Guardian, dalam pidatonya di depan Koalisi Yahudi Partai Republik di Las Vegas, kandidat presiden dari Partai Republik juga mengatakan dia akan melarang pemukiman kembali pengungsi dari daerah yang “penuh teror” seperti Jalur Gaza dan menangkap “preman pro-Hamas” yang terlibat dalam vandalisme, yang mengacu pada protes mahasiswa pro-Palestina di Amerika.
Meskipun Trump menguraikan beberapa usulan konkrit mengenai kebijakan Timur Tengah untuk masa jabatan keduanya, ia menggambarkan potensi kepresidenan Kamala Harris sebagai sebuah bencana bagi Israel.
“Anda akan kacau jika dia menjadi presiden. Dan saya pikir Anda perlu menjelaskan hal ini kepada rakyat Anda… Anda tidak akan memiliki Israel jika dia menjadi presiden,” kata Trump.
Trump juga menambahkan bahwa universitas-universitas Amerika akan kehilangan akreditasi dan dukungan federal akibat “propaganda anti-Semit” jika Harris terpilih menjadi anggota Gedung Putih.
“Perguruan tinggi akan dan harus mengakhiri propaganda anti-Semit atau mereka akan kehilangan akreditasi dan dukungan federal,” kata Trump.
Pada musim semi, kampus-kampus dilanda protes, mahasiswa memprotes serangan militer Israel di Jalur Gaza dan menuntut agar lembaga pendidikan berhenti berhubungan dengan perusahaan yang mendukung Israel, tulis The Guardian.
Partai Republik mengatakan protes tersebut menunjukkan bahwa beberapa anggota Partai Demokrat anti-Semit dan mendukung kekacauan.
Izinkan kami mengingatkan anda, saat ini otoritas kesehatan Gaza mengatakan bahwa lebih dari 40.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di daerah kantong tersebut sejak Hamas melakukan serangan pada 7 Oktober 2023. Menurut perkiraan Israel, akibat serangan mendadak itu, sekitar 1.200 warga Israel tewas dan sekitar 250 orang disandera. Serangan berikutnya di Gaza membuat hampir seluruh penduduk yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, menyebabkan kelaparan dan menyebabkan tuduhan genosida di pengadilan dunia, namun Israel membantahnya.