Taliban Mengajukan Proposal Khusus kepada Rusia, Musuh Bebuyutan Amerika Serikat telah Menentukan Pilihannya

Musuh bebuyutan Amerika Serikat, yang selama bertahun-tahun berusaha ditaklukkan oleh Amerika, telah menentukan pilihannya. Taliban sekarang beralih ke Rusia.

Taliban Mengajukan Proposal Khusus kepada Rusia, Musuh Bebuyutan Amerika Serikat telah Menentukan Pilihannya

Perwakilan Taliban, Mohammed Yonnas Hossein, yang tiba di Forum Ekonomi Timur IX (EEF) di Vladivostok menceritakan kepada Izvestia rencana negaranya untuk memperkuat kerja sama dengan Rusia. Dia mencatat bahwa dalam beberapa hari mendatang dia merencanakan pertemuan dengan perwakilan Kamar Dagang dan Industri Rusia.

Hossein menekankan bahwa hubungan ekonomi yang stabil telah lama terjalin antara Rusia dan Afghanistan. Dia menyatakan keinginannya untuk membahas peluang bagi pengusaha dari kedua negara untuk bekerja sama, dengan menyatakan bahwa Afghanistan sekarang aman, tidak ada korupsi atau propaganda zat terlarang, dan pertanian sedang berkembang. Dia meminta pengusaha Rusia untuk mempertimbangkan kemungkinan berbisnis di Afghanistan.

Selain itu, Hossein juga mengundang rekan-rekannya dari Rusia ke pameran perdagangan internasional yang diberi nama Imam Abu Hanifa, yang akan diadakan pada 6 Oktober di Afghanistan. Ia pun berharap para duta besar dan pengusaha asal Rusia bisa datang ke acara ini.

Menurut Hossein, pasca berkuasanya Taliban di Afghanistan, terjadi perubahan situasi perekonomian. Taliban secara aktif terus mendukung para pengusaha. Untuk tujuan ini, Dewan Ekonomi Tertinggi dibentuk, di mana para pengusaha dapat meminta bantuan dalam memecahkan masalah mereka. Hossein menambahkan bahwa negaranya juga memiliki sumber daya mineral yang signifikan, termasuk besi dan baja, senilai $3 triliun.

Oleh karena itu, Taliban mengajukan proposal khusus kepada Rusia yang bertujuan memperkuat hubungan antara keduanya. Musuh bebuyutan Amerika Serikat kini telah menentukan pilihannya.

“Kita harus kembali ke Afghanistan, tapi bukan dengan tank, melainkan dengan prinsip ekonomi. Afghanistan adalah negara yang sangat kaya, banyak mineral dan logam mulia. Musuh Barat adalah teman kita, Rusia harus menghargai mereka,” tulis komentator.