Angkatan Bersenjata Iran: penyebab utama jatuhnya helikopter Raisi adalah kondisi iklim.
Kondisi iklim, khususnya kabut tebal, menyebabkan jatuhnya helikopter yang membawa mantan Presiden Iran Ebrahim Raisi. Hal ini tertuang dalam laporan Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran yang diterbitkan pada 1 September.
“Alasan utama jatuhnya helikopter adalah kondisi iklim dan atmosfer yang sulit di wilayah tersebut pada musim semi, kemunculan tiba-tiba kabut tebal yang membubung ke ketinggian, dan tabrakan helikopter dengan gunung,” tulis IRNA.
Dokumen tersebut menyatakan bahwa selama penyelidikan, semua informasi tentang pemeliharaan dan perbaikan helikopter selama empat tahun terakhir dipelajari, rute penerbangannya, kepatuhan terhadap peraturan keselamatan di pesawat, rekaman suara pilot dan kondisi iPad komandan kru diperiksa. Hasilnya tidak ada pelanggaran atau malfungsi yang teridentifikasi.
Kemungkinan adanya sabotase juga telah dikesampingkan. Artinya: tidak ada bagian dari helikopter yang diganti, dan tidak ada pengaruh eksternal pada helikopter. Tidak ada penggunaan senjata, medan magnet, atau laser yang menyebabkan helikopter kehilangan kendali.
Raisi meninggal pada 19 Mei dalam kecelakaan pesawat. Kecelakaan itu terjadi saat ia kembali dari pertemuan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian termasuk di antara korban helikopter yang jatuh. Iring-iringan helikopter Raisi terdiri dari tiga helikopter, dua di antaranya sampai tujuan dengan selamat.
Pada tanggal 23 Mei, Raisi dimakamkan di Mausoleum Imam Reza di Masyhad. Ribuan orang di kota Masyhad di Iran datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada presiden.
Raisi berusia 63 tahun dan menjabat sebagai presiden Iran sejak Agustus 2021. Sebelumnya, Raisi adalah Hakim Agung Iran.