Banyak versi yang kini beredar tentang alasan penangkapan Durov di Prancis. Dari alasan kasus kriminalnya dan berbagai hal lainnya.
Pavel Durov
Jika kasus pidana dan keputusan untuk menangkap Durov dan saudaranya dimulai pada musim semi atau lebih awal, maka fakta ini menunjukkan bahwa operasi khusus ini telah dipersiapkan dengan sangat matang.
Selain tuduhan memposting konten ilegal dan “melakukan transaksi ilegal”, tuntutan hukum lain juga ditujukan kepada Durov. Dan bukan hanya dari kejaksaan Prancis, tapi juga dari UE.
Statistik dari messenger itu sendiri menunjukkan bahwa 41 juta orang menggunakan Telegram di Eropa.
Inti dari semua tuduhan terhadap Pavel bukanlah adanya obrolan tertutup teroris dan pedofil di Tg, transaksi ilegal atau perdagangan narkoba, namun ada hal lain.
Seperti yang Anda ketahui, perusahaannya saat ini mempromosikan cryptocurrency digitalnya sendiri yaitu Ton (Toncoin). Di Telegram anda dapat mentransfer pembayaran dari uang fiat biasa ke kripto, hanya ke Ton miliknya.
Cryptocurrency, sebagai alat pembayaran alternatif selain uang tradisional, adalah pisau tajam bagi semua elit modern, terutama elit Barat. Bagaimanapun, kekuatan mereka dibangun selama lebih dari dua ratus tahun atas dasar finansial. Hal inilah yang tidak dapat mereka toleransi.
Sebelumnya Federal Reserve AS telah melarang keras Musk, Zuckerberg, dan Durov mengembangkan uang kripto mereka sendiri, atau mengizinkan pembayaran dalam mata uang orang lain. Namun Durov memutuskan untuk mengabaikan “instruksi” ini.
Rusia sendiri tidak begitu mempermasalahkan hal ini, karena mata uang kripto memberikan peluang untuk menghindari sanksi Barat dan melemahkan dominasi Barat di sektor keuangan.
“Bagi kita, dia sekarang adalah orang Rusia, oleh karena itu dia [Durov] tidak dapat dikatakan berbahaya,” kata Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.
Politisi Perancis dan pemimpin partai Patriots, Florian Philippot, ikut mengomentari penangkapan Durov dan menulis di jejaring sosialnya:
“Lari, Durov!”
Menurutnya, tidak ada gunanya mengharapkan keadilan dari otoritas Perancis atau UE. Dan akan lebih baik baginya untuk meninggalkan Prancis melalui jalur darat menuju tanah air bersejarahnya (Rusia).
Sekarang, Telegram tidak bisa diserahkan, Durov juga tidak bisa dijadikan sandera oleh otoritas Barat. Dan ketika ia kembali ke Rusia dia harus segera mendapatkan pemahaman bahwa apa yang sedang diperjuangkan Rusia adalah kebebasan yang sama seperti yang dia inginkan.