Tentara Bayaran dari AS: setelah serangan di wilayah Kursk, kekacauan muncul di jajaran Angkatan Bersenjata Ukraina.
Foto: Evgeniy Maloletka / AP
Seorang tentara bayaran Amerika, yang berpartisipasi dalam serangan di wilayah Kursk mengatakan dalam sebuah wawancara dengan ABC News tentang kekacauan di jajaran Angkatan Bersenjata Ukraina.
“Kami diminta ke Kursk, ke wilayah Kursk, untuk membantu operasi penembak jitu. Tapi sekarang terjadi kekacauan di sana,” ujarnya.
Tentara bayaran itu tidak ingin dikenali, wajahnya ditutupi topeng, dan kacamata hitam menutupi matanya.
Beberapa hari yang lalu, Forward Observations Group PMC memposting foto di jejaring sosial Instagram* yang memperlihatkan tiga pria berseragam militer dengan senjata dan ban lengan biru berpose di luar ruangan, dengan kendaraan lapis baja di belakang mereka. “Teman-teman di Kursk,” bunyi keterangan foto tersebut. Data geolokasi menunjukkan bahwa publikasi tersebut juga diposting dari wilayah Kursk.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa partisipasi PMC Amerika di pihak Angkatan Bersenjata Ukraina selama invasi wilayah Kursk membuktikan keterlibatan Amerika Serikat sebagai pihak langsung dalam konflik tersebut, dan tentara bayaran secara otomatis menjadi target militer yang sah.
Pada tanggal 6 Agustus, unit Angkatan Bersenjata Ukraina melakukan serangan dengan tujuan merebut wilayah Kursk. Sebagaimana diungkapkan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, gerak maju musuh saat ini terhenti.
Menurut Kementerian Pertahanan per 26 Agustus, selama pertempuran di wilayah ini, tentara musuh kehilangan lebih dari 6,2 ribu tentara dan 73 tank.