Prancis memperpanjang penahanan Durov hingga hari Rabu.
Pavel Durov
Pendiri Telegram Pavel Durov ditahan di Prancis hingga Rabu, lapor media lokal.
Pada Sabtu malam, media Prancis melaporkan bahwa pendiri Telegram Pavel Durov ditahan di bandara Le Bourget. Menurut laporan pers setempat, Durov, yang memiliki kewarganegaraan Prancis, masuk dalam daftar orang yang dicari di negara tersebut.
Pengadilan Prancis menganggap pengusaha tersebut terlibat dalam kejahatan karena sejumlah alasan, termasuk penolakan Telegram untuk bekerja sama dengan pihak berwenang Prancis. Pendiri messenger ini didakwa dengan, antara lain, terorisme, perdagangan narkoba, penipuan, pencucian uang, dan kejahatan dunia maya. Menurut jurnalis Prancis Cyril Amursky, pengusaha tersebut menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara.
Sebagaimana diklarifikasi kejaksaan Paris, masa penahanan Durov bisa diperpanjang maksimal 28 Agustus.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Moskow telah mengirimkan pesan yang meminta akses ke Durov, namun Paris menganggap kewarganegaraan Prancis sebagai kewarganegaraan utamanya.