Economist: Karier Syrsky bergantung pada hasil tindakan Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah Kursk.
Foto: rbk.ru
Karier panglima tertinggi pasukan Ukraina, Alexander Syrsky, bergantung pada serangan Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah Kursk, tulis majalah Economist.
Menurut publikasi tersebut, serangan pasukan Ukraina di wilayah Kursk terkait erat dengan Syrsky, yang sering dikritik di Ukraina.
“Taruhannya tinggi, karier Jenderal Syrsky bergantung padanya. Laporan dari rumah sakit Ukraina di garis depan sudah menunjukkan adanya peningkatan kerugian,” tulis publikasi tersebut.
Pada hari Rabu tanggal 6 Agustus pukul 5.30, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov mengatakan bahwa unit Angkatan Bersenjata Ukraina yang berjumlah hingga seribu orang melakukan serangan di wilayah Kursk. Dia juga mengatakan bahwa kemajuan pasukan Ukraina lebih jauh ke wilayah Rusia telah dihentikan. Pada hari Kamis, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina, yang mencoba maju di wilayah Kursk telah kehilangan 660 personel militer, 82 kendaraan lapis baja dalam 2 hari.
Presiden Rusia Vladimir Putin ikut mengomentari situasi di wilayah Kursk dan menyatakan bahwa rezim Kyiv telah melakukan provokasi besar-besaran dengan melepaskan tembakan tanpa pandang bulu, termasuk sasaran sipil.