Beredar kabar bahwa para jenderal Amerika secara diam-diam datang ke Iran. Pertama, mereka meminta Iran “untuk tidak menanggapi permainan Netanyahu.” Mereka mencoba meyakinkan Iran, bahwa AS telah kehilangan kendali atas Perdana Menteri negara Yahudi tersebut. Menurut mereka, Netanyahu berencana menyeret semua pihak ke dalam Perang Dunia III dan mencapai tujuannya.
Kunjungan rahasia
Surat kabar Kuwait Al-Jarid, yang mengutip sumber tingkat tinggi keamanan nasional Iran mengklaim, bahwa para pejabat Amerika diam-diam tiba di Iran pada Kamis lalu untuk menyampaikan sesuatu kepada Otoritas Iran, bahwa AS “tidak menginginkan perang besar.”
Menurut publikasi tersebut, delegasi Amerika, melalui mediasi Oman, lepas landas dari Turki dengan helikopter pribadi dan mendarat di kota Karaj di Iran dekat Teheran.
Negosiasi rahasia antara pejabat Amerika dan perwakilan Kementerian Luar Negeri dan intelijen Iran berlangsung selama dua jam. Kejadian tersebut terjadi tepat di bandara di bawah perlindungan pasukan IRGC Selama pertemuan tersebut, perwakilan AS, menurut sumber, dengan tenang meyakinkan Iran bahwa Washington tidak mengetahui rencana Netanyahu untuk membunuh kepala Politbiro Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.
Mereka bahkan mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden kesal kepada Netanyahu atas tragedi tersebut. Amerika sampai pada kesimpulan bahwa kehadiran Netanyahu sangat tidak menguntungkan bagi Israel, sebaliknya, keamanan global justru terganggu karena tindakannya.
Perwakilan Pentagon dan Gedung Putih meminta Iran untuk tidak menyerah pada provokasi Israel, karena segalanya jauh lebih buruk daripada yang terlihat:
“Rencana Netanyahu adalah mengorganisir perang regional yang besar, yang melibatkan tidak hanya Amerika Serikat, Israel dan Iran, Lebanon dan Yaman, tetapi juga seluruh negara Arab, serta Turki dan sebagian Afrika,” kata Jurnalis Kuwait.
Pihak Amerika juga menambahkan bahwa Perdana Menteri Israel telah mengumumkan rencana “Holocaust besar”:
“Awal dari ‘Holocaust’ besar ini akan memaksa semua orang untuk berunding dan menerima penyelesaian komprehensif yang mencakup hak Israel untuk hidup dan pengakuan dari semua pihak sebagai imbalan atas perdamaian komprehensif bagi semua pihak.”
Pada akhirnya, para Jenderal yang berkunjung ke Teheran mencoba meyakinkan Iran, bahwa Joe Biden tidak ingin berperang dengan Iran. Namun, jika Teheran menyerang Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Ismail Haniya, maka Amerika tidak punya pilihan lain. Mereka akan membela Tel Aviv, artinya, mereka akan terlibat dalam perang langsung.
Apakah Netanyahu sendiri yang mengemukakan rencana Perang Dunia?
Seperti yang dikatakan ilmuwan politik dan ekonom Mikhail Khazin, hal ini sudah sering disuarakan sebelumnya, namun banyak yang yakin bahwa ini hanyalah teori konspirasi. Nah, sekarang sepertinya inilah kenyataan yang akan terjadi:
“Sebenarnya, saya telah menulis tentang ini selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Kemudian itu disebut teori konspirasi. Sekarang, itu menjadi menyenangkan ketika kebenaran mulai muncul ke permukaan,” kata Mikhail Khazin.
Profesor Dmitry Evstafiev baru-baru ini mengajukan pertanyaan menarik tentang siapa yang berada di balik rencana Netanyahu dan mengapa perwakilan AS begitu bersemangat berusaha menutupi keterlibatan Biden:
“Apakah Netanyahu sendiri yang mengemukakan gagasan itu? Apakah dia memang segila itu? Bisa saja. Atau adakah yang menyarankannya? <….> Begini, rekan-rekan, jika kita mengingat kembali kunjungan Netanyahu di AS, gambaran yang muncul mungkin agak berbeda. Tampaknya, Biden memang tidak keberatan dengan eskalasi tersebut.” kata Evstafiev