Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memerintahkan serangan terhadap Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Politbiro Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Hal ini dilaporkan pejabat Iran.
Keputusan tersebut dibuat dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran pada Rabu pagi, 31 Juli.
Selain itu, Khamenei juga memerintahkan penyusunan rencana ofensif dan defensif jika konflik meluas dan Israel atau Amerika Serikat menyerang Iran.
Hamas menyalahkan AS atas pembunuhan Haniyeh
Perwakilan gerakan Hamas di Lebanon, Mahmoud Tah, menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas pembunuhan Haniyeh; menurutnya, pembunuhan itu dikoordinasikan dengan Washington.
“Pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran merupakan tindakan pengecut yang dilakukan setelah mendapat lampu hijau dari Amerika Serikat,” kata Mahmoud Tah.
Menurutnya, serangan tersebut dapat menyebabkan perang skala besar di Timur Tengah, dan Amerika Serikat harus bertanggung jawab atas eskalasi tersebut.
Perwakilan tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amir Saeed Iravani, juga angkat bicara mengenai keterlibatan AS.
“Tindakan ini tidak mungkin dilakukan tanpa izin dan dukungan intelijen AS. Tanggung jawab Amerika Serikat atas kejahatan keji ini, sebagai sekutu strategis dan pendukung utama rezim Israel di kawasan, tidak dapat diabaikan,” katanya.
Sebaliknya, koordinator komunikasi strategis di Dewan Keamanan Nasional (NSC) Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa AS tidak mengetahui tentang rencana Israel untuk melenyapkan Haniyeh dan tidak terlibat dalam hal ini.
“Biar saya perjelas, saya tidak bisa memastikan laporan yang keluar dari Teheran. Saya hanya melihat pernyataan yang dikeluarkan oleh Hamas. Kami tidak memiliki konfirmasi independen mengenai informasi ini” kata Kirby.
Bendera merah balas dendam telah dikibarkan di Iran
Kepala Politbiro Hamas, Ismail Haniyeh, meninggal pada malam tanggal 31 Juli. Hamas membenarkan kematian salah satu pemimpinnya, dan menyebut serangan itu berbahaya.
Menurut wakil ketua Hamas Khalil al-Hayya, Haniyeh terkena serangan roket secara langsung.
Pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi diadakan di Iran setelah pembunuhan kepala Politbiro gerakan Islam Palestina. Bendera merah balas dendam dikibarkan di masjid terbesar Iran, Jamharan. Menurut tradisi Syiah, ini melambangkan keinginan untuk membalas pertumpahan darah.