Di tengah boikot dan protes terhadapnya, Perdana Menteri Israel dengan berapi-api memuji dukungan AS terhadap perang Gaza dan menyebut para pengunjuk rasa yang meneriakinya sebagai “orang-orang idiot.”
Foto: AP
Dalam pidatonya yang berapi-api di Dewan Perwakilan Rakyat, Netanyahu menyerukan “kemenangan total” dalam perang yang telah berlangsung selama sembilan bulan tersebut. Perkataannya kemudian memupuskan harapan beberapa pihak di AS yang menginginkan gencatan senjata serta pembebasan para sandera.
“Kami tidak hanya melindungi diri kami sendiri. Kami melindungi Anda… Musuh kami adalah musuh Anda, perjuangan kami adalah perjuangan Anda, dan kemenangan kami akan menjadi kemenangan Anda,” kata Netanyahu.
Di luar gedung Capitol yang berpagar, polisi menggunakan semprotan merica terhadap pengunjuk rasa yang meneriakkan: “Netanyahu, Anda tidak bisa bersembunyi. Anda melakukan genosida.” Jalan-jalan di pusat kota Washington ditutup untuk lalu lintas, dan petugas yang berpengalaman menangani protes massal dipanggil dari Departemen Kepolisian New York, lapor The Guardian.
Lusinan anggota Kongres dari Partai Demokrat, termasuk mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, mengatakan mereka akan memboikot pidato tersebut karena keprihatinannya terhadap perang di Gaza, yang telah menewaskan sekitar 39.000 warga sipil Palestina. Axios melaporkan bahwa hampir separuh dari anggota parlemen Partai Demokrat tidak hadir dalam sidang gabungan tersebut.
“Pidato Binyamin Netanyahu di DPR hari ini adalah pidato terburuk dari semua pejabat asing yang pernah mendapat kehormatan untuk berpidato di Kongres Amerika Serikat,” tulis Pelosi.
Bernie Sanders, yang juga memboikot pidato tersebut, mengatakan bahwa:
“ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Amerika seorang penjahat perang dihormati dengan cara seperti itu.”
Kita semua tau, bahwa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yang tidak diakui oleh Amerika Serikat, sedang mempertimbangkan permintaan jaksa untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu (serta pejabat Israel lainnya dan pemimpin senior Hamas) atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Disaat yang sama Netanyahu menepis kekhawatiran kemanusiaan terhadap warga sipil Gaza, membantah bahwa Israel memblokir pasokan bantuan makanan ke Palestina, dan meminta AS untuk mempercepat bantuan militer ke Israel:
“Beri kami peralatan dan kami akan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.” Dia berterima kasih kepada Biden atas “dukungan tulusnya untuk Israel” dan juga memuji Donald Trump atas “kepemimpinannya” selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden.
Netanyahu dijadwalkan akan bertemu dengan Biden di Gedung Putih pada hari Kamis, tulis The Guardian. Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan mereka akan membahas perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
“Saya tidak bisa memastikan bahwa pertemuan ini akan menghasilkan jawaban ya atau tidak,” kata Netanyahu.
Netanyahu juga membantah bahwa Israel akan berusaha untuk “merelokasi” penduduk Gaza setelah konflik berakhir, namun menuntut “demiliterisasi dan deradikalisasi” wilayah tersebut.
Netanyahu juga membuat pernyataan provokatif terhadap para kritikus perang, menyebut mahasiswa yang memprotes perang tersebut sebagai “orang-orang idiot yang dikendalikan Iran,” tulis The Guardian.
“Banyak pengunjuk rasa anti-Israel memilih untuk mendukung kejahatan,” kata Netanyahu.
Pidato tersebut merupakan pidato pertama Netanyahu di hadapan Kongres sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel dan menyandera lebih dari 250 orang, 120 di antaranya diyakini masih disandera.
Dalam pertemuan dengan keluarga sandera minggu ini, Netanyahu memberi isyarat bahwa gencatan senjata dapat dicapai, namun ia juga mengatakan bahwa ia akan terus memberikan tekanan pada Hamas untuk mencari kesepakatan terbaik.
Netanyahu diperkirakan akan bertemu dengan Kamala Harris, calon dari Partai Demokrat, pada hari Kamis dan kemudian dengan Trump di Mar-a-Lago pada hari Jumat.