Peskov: Putin Tidak Berencana Menelepon Trump Setelah Upaya Pembunuhan Terhadapnya

Kremlin mengatakan bahwa Putin tidak berencana menelepon Trump setelah upaya pembunuhan terhadapnya.

Peskov: Putin Tidak Berencana Menelepon Trump Setelah Upaya Pembunuhan Terhadapnya

Presiden Rusia Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berencana menelepon mantan Presiden AS Donald Trump setelah ada upaya pembunuhan yang dilakukan terhadapnya. Sekretaris pers kepresidenan Dmitry Peskov melaporkan kepada wartawan tentang hal ini.

“Sejauh yang saya tahu, tidak. Tidak, tidak ada rencana seperti itu,” jawab sekretaris pers kepresidenan ketika ditanya wartawan.

Peskov mengatakan bahwa Rusia selalu mengutuk “segala bentuk kekerasan selama perjuangan politik” dan menyatakan belasungkawa kepada para korban dan kerabat mereka yang tewas dalam penembakan tersebut.

Upaya pembunuhan terhadap Trump terjadi saat pidatonya pada rapat umum kampanye di Pennsylvania pada 13 Juli; mantan presiden tersebut terluka di telinga. Dua orang lagi terluka, satu tewas.

Menurut Biro Investigasi Federal (FBI), tersangkanya adalah Thomas Matthew Crooks, berusia 20 tahun. Sejauh ini motifnya masih belum jelas. Crooks tinggal di kawasan Bethel Park di Pennsylvania dan terdaftar sebagai anggota Partai Republik. Setelah menembak ke arah Trump dia berhasil dilumpuhkan oleh penembak jitu Dinas Rahasia AS.

Serangan terhadap Trump tersebut dikutuk oleh Presiden AS Joe Biden, mantan pemimpin Amerika Bill Clinton dan Barack Obama, presiden Ukraina Vladimir Zelensky, presiden Prancis Emmanuel Macron, pemimpin Tiongkok Xi Jinping dan lainnya.