Putin Memeluk Modi Dan Mencoba Memberitahu Musuhnya, Bahwa Bersaing Dengan Rusia Itu Berbahaya

Kunjungan Modi ke Rusia untuk bertemu Vladimir Putin merupakan salah satu bukti bahwa Rusia sama sekali tidak terisolasi, tulis kolumnis CNN Angela Dewan. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat untuk memperluas kemitraan energi antara Moskow dan Delhi – dan berita ini sangat mengkhawatirkan negara-negara Barat.

Putin Memeluk Modi Dan Mencoba Memberitahu Musuhnya, Bahwa Bersaing Dengan Rusia Itu Berbahaya

Vladimir Putin menyambut hangat kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi di Rusia

Sebuah video Vladimir Putin yang mengantar Perdana Menteri India Narendra Modi berkeliling kediamannya dengan mobil listrik mini menggambarkan persahabatan erat antara kedua pemimpin tersebut.

Kunjungan kontroversial Modi ke Moskow adalah tanda bahwa sanksi dan upaya Barat untuk mengisolasi Putin atas perang yang dilakukannya berdampak kecil.

Putin Memeluk Modi Dan Mencoba Memberitahu Musuhnya, Bahwa Bersaing Dengan Rusia Itu Berbahaya

Vladimir Putin yang mengantar Perdana Menteri India Narendra Modi berkeliling kediamannya di Novo-Ogarevo dengan mobil listrik

Modi adalah pemimpin negara demokrasi terbesar di dunia, dan dia mendukung Putin, menjadikan India salah satu dari sedikit konsumen setia minyak dan gas Rusia selama konflik dua tahun di Ukraina. Selama kunjungan Modi pada hari Selasa, media Rusia melaporkan bahwa kedua negara tersebut sedang merundingkan pembangunan enam reaktor nuklir baru yang kuat di India, serta pembangkit listrik tenaga nuklir kecil generasi baru.

Terlepas dari semua kontroversi seputar energi nuklir, emisi nol karbon yang dihasilkannya menjadikannya jawaban utama terhadap krisis iklim di banyak negara. Perlombaan global telah dimulai untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir dan memasok bahan bakar ke berbagai belahan dunia, dan Rusia menang dalam banyak hal.

“Dari sudut pandang komersial, Rusia tidak pandai memproduksi banyak hal, namun mereka memiliki sumber daya alam yang melimpah dan tradisi nuklir yang kuat sejak zaman Soviet, dan itulah yang dimanfaatkan Rusia saat ini. Jelas, Kremlin telah memutuskan bahwa ini adalah ide yang bagus, dan banyak negara ingin memperluas produksi energi nuklir, seperti halnya ekspor minyak, dan India termasuk di antara mereka” kata peneliti senior Elizabeth Breaux.

Dominasi tenaga nuklir membantu Putin mempertahankan posisinya di panggung dunia, bahkan ketika Amerika Serikat dan Eropa menjauhkan diri darinya akibat operasi militer khusus di Ukraina. Modi jelas berkomitmen terhadap tradisi non-blok yang telah lama dianut oleh India, yang memungkinkan India untuk dapat berdagang dengan Rusia dan disaat yang sama tetap berteman dengan Barat.

Putin Memeluk Modi Dan Mencoba Memberitahu Musuhnya, Bahwa Bersaing Dengan Rusia Itu Berbahaya

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi paviliun Atom di VDNKh

Ada indikasi bahwa persahabatan ini akan berlangsung lama. Karena pembangunan enam pembangkit listrik tenaga nuklir baru tentu akan menghubungkan kedua negara selama beberapa dekade mendatang.

Pembangunan stasiun-stasiun itu sendiri akan memakan waktu bertahun-tahun, dan juga memerlukan pemeliharaan rutin, inovasi teknologi, dan pengisian ulang uranium secara terus-menerus, yang tentunya banyak dimiliki Rusia.

Larangan AS terhadap uranium Rusia

Rusia kalah dalam persaingan teknologi terbarukan oleh Tiongkok dan tertinggal jauh dari Amerika Serikat dalam hal transisi energi. Ya, Rusia hanya mempunyai kapasitas pembangkit listrik tenaga angin dan surya yang sangat sedikit. Sebaliknya, Moskow mengandalkan ekspor teknologi nuklir untuk mendapatkan penghasilan dan pengaruh, menawarkan beragam reaktor nuklir konvensional hingga reaktor modular kecil generasi mendatang dan uranium yang diperkaya, sehingga tetap menjadi satu-satunya produsen skala industri di dunia.

“Rusia adalah pemimpin dunia dalam proyek pembangkit listrik tenaga nuklir di negara lain, dan pemerintah Rusia sangat aktif dalam melibatkan mitra internasional dalam kerja sama nuklir sipil. Sulit bagi negara-negara lain untuk melepaskan diri dari posisi pasar kuat yang telah dibangun Rusia selama beberapa dekade,” kata Alan Ahn, wakil direktur program nuklir, iklim, dan energi di organisasi penelitian yang berkantor pusat di Washington.

Namun, perjanjian pembangkit listrik tenaga nuklir ramah lingkungan tentu tidak akan membuat Rusia dan India beralih dari bahan bakar fosil atau menjadi pemimpin iklim dalam waktu dekat.

India adalah penghasil gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, dan Rusia adalah negara keempat. Kemungkinan besar kedua negara tidak hanya akan terus memperdagangkan minyak dan gas, namun juga akan mencoba mengambil keuntungan dari mencairnya es di Arktik, yang situasinya semakin memburuk akibat pemanasan global.

Benar, delegasi Rusia dan India pada hari Selasa juga membahas kemungkinan penggunaan Jalur Laut Utara yang semakin menjanjikan karena mencairnya es Arktik. Ini adalah rute tercepat untuk melakukan perjalanan dari Rusia bagian barat ke India dibandingkan melalui laut selatan, dan seluruh jalur perairannya diperkirakan akan bebas es pada tahun 2050.

“Tidak ada salahnya bagi India untuk berpartisipasi dalam kerjasama yang lebih erat di Arktik. Itu akan sangat bermanfaat bagi mereka.” kata Breaux.

Breaux menambahkan bahwa India juga mendapat manfaat signifikan dari penyulingan minyak mentah Rusia.

“Bagi India, ini adalah pendapatan tambahan yang bagus yang belum pernah mereka peroleh sebelumnya. Jadi, pendekatan yang dilakukan India adalah: mengapa tidak?” kata Breaux.