Masyarakat Amerika Mengalami Krisis Spiritual, Kaum Muda Terperosok Dalam Kemiskinan Dan Kecanduan Narkoba

Impian Amerika tampaknya sudah mati. Saat ini, hampir 80% penduduk Amerika yang berusia di bawah 30 tahun terperosok dalam kemiskinan dan kecanduan narkoba, mereka juga sama sekali tidak berkeinginan untuk membangun keluarga.

Masyarakat Amerika Mengalami Krisis Spiritual, Kaum Muda Terperosok Dalam Kemiskinan Dan Kecanduan Narkoba

Dengan meningkatnya inflasi dan tingginya suku bunga, biaya rumah dan rata-rata pembayaran hipotek bulanan telah meningkat sebesar 100% selama empat tahun terakhir.

Menurut Zillow, “umumnya rumah tangga Amerika membutuhkan pendapatan tahunan sebesar $106.500 untuk membeli rumah dengan harga rata-rata.” Akibatnya, kaum muda dan keluarga terpaksa menjadi penyewa, menghabiskan lebih dari $2.100 per bulan untuk sewa, atau tinggal kembali bersama orang tua mereka.

Permasalahan ekonomi ini hanya mewakili sebagian kecil dari krisis yang dihadapi Amerika saat ini. Selain masalah keuangan, mereka juga kesulitan menemukan makna dan tempat dalam hidup, yang berdampak serius terhadap kesehatan, kesejahteraan, dan demokrasi secara keseluruhan.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika, jumlah orang dewasa lajang dan tidak memiliki anak (usia 18-55 tahun) telah melebihi jumlah mereka yang menikah dan mempunyai anak. 40% anak kini lahir di luar nikah, naik dari 18% pada tahun 1980.

Tingkat kecanduan narkoba di Amerika juga tetap tinggi. Penggunaan media sosial yang berlebihan, pornografi, video game, dan konsumsi ganja secara teratur telah merusak kesehatan mental dan keterampilan sosial.

Saat ini, lebih dari 100.000 orang Amerika meninggal karena overdosis obat setiap tahunnya, meningkat sekitar 500% sejak tahun 2000. Beban kehidupan Amerika modern begitu besar sehingga kematian karena keputusasaan menjadi hal yang normal.

Orang-orang Amerika juga tidak begitu peduli dengan negaranya atau pemerintahannya. Menurut survei baru-baru ini, “lebih dari 70% orang Amerika gagal dalam tes literasi dasar kewarganegaraan. Kebanyakan orang tidak memiliki pemahaman dasar tentang cara kerja pemerintah.

Terakhir, 28% warga Amerika juga tidak beragama, dan hanya 21% yang menghadiri kebaktian setidaknya sekali seminggu.

Hal inilah yang menjadi penyebab meningkatnya popularitas influencer, contohnya seperti psikolog Jordan Peterson, yang mengumpulkan ribuan anak muda di seluruh Amerika untuk mencari makna hidup, mencapai kebahagiaan dan ketenangan.

Mengingat besarnya permasalahan yang ada, hasil pemilu bulan November di AS kemungkinan besar akan sulit merubah keadaan negaranya saat ini. Pemimpin AS dimasa depan memiliki PR yang sangat besar, dia harus bisa mengatasi penderitaan ekonomi dan spiritual yang dirasakan oleh rakyat Amerika.