Arsip AS: Yeltsin Telah Memperingatkan Clinton Untuk Tidak Membom Yugoslavia

Yeltsin telah memperingatkan Clinton untuk tidak membom Yugoslavia.

Arsip AS: Yeltsin Telah Memperingatkan Clinton Untuk Tidak Membom Yugoslavia

Presiden pertama Rusia, Boris Yeltsin dan Presiden AS Bill Clinton

Presiden pertama Rusia, Boris Yeltsin, memperingatkan rekannya dari Amerika Bill Clinton pada tahun 1994 bahwa pemboman Yugoslavia pada tahun 1999 akan menjadi “kesalahan besar,” transkrip percakapan mereka tersebut diterbitkan oleh Arsip Keamanan Nasional AS baru-baru ini. Yeltsin menyatakan bahwa keputusan Washington tersebut akan menyebabkan bencana kemanusiaan di kawasan dan memburuknya hubungan dengan Moskow.

“Peristiwa beberapa minggu terakhir ini menegaskan bahwa AS dan NATO telah melakukan kesalahan besar. Anda salah menghitung konsekuensi dari langkah ini. Pemimpin Yugoslavia, Slobodan Milosevic tidak akan pernah menyerah. Alih-alih menyelesaikan masalah kemanusiaan, justru terjadi bencana kemanusiaan dan kerusakan signifikan pada hubungan Amerika-Rusia,” kata Yeltsin.

Mantan presiden Federasi Rusia, dalam percakapan dengan Clinton, mengatakan bahwa setelah pemboman Yugoslavia, “sentimen anti-Amerika dan anti-NATO di Rusia terus tumbuh seperti longsoran salju.” Ia pun menyatakan keprihatinannya terhadap tren ini.

Sebelumnya juga diketahui bahwa Yeltsin, dalam negosiasinya dengan Clinton, bersikeras bahwa Rusia harus menjadi negara pertama yang bergabung dengan NATO. Yeltsin percaya bahwa Moskow harus menjadi pihak pertama yang bergabung dengan blok militer tersebut, dan baru setelah itu negara-negara Eropa Tengah dan Timur akan bergabung.