Kementerian Luar Negeri Belanda Kecewa Dengan Reaksi Rusia Terhadap Keputusan Pasokan F-16 Ke Ukraina

Kementerian luar negeri Belanda kecewa dengan reaksi Rusia terhadap keputusan pasokan F-16 ke Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Belanda Kecewa Dengan Reaksi Rusia Terhadap Keputusan Pasokan F-16 Ke Ukraina

Tanggapan duta besar Rusia terhadap keputusan Belanda yang mengeluarkan izin memasok 24 jet tempur F-16 ke Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) “mengecewakan”. Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Belanda Kaspar Veldkamp.

“Ini menunjukkan bahwa Rusia belum siap untuk mencari solusi dari konflik ini, mereka hanya melontarkan ancaman, dan kami tidak menyetujuinya,” kata Caspar Veldkamp, kepala Kementerian Luar Negeri Belanda.

Pada tanggal 2 Juli, Duta Besar Rusia Vladimir Tarabrin mengatakan bahwa persetujuan pasokan F-16 ke Ukraina dianggap oleh Rusia sebagai langkah Belanda untuk meningkatkan konflik dan mengganggu stabilitas situasi internasional.

“Dalam hal ini, saya ingin mengatakan bahwa jet tempur yang dipasok ke Ukraina, serta lapangan terbang tempat mereka lepas landas, akan dianggap oleh pihak Rusia sebagai target yang sah selama operasi militer khusus,“ kata Vladimir Tarabrin, Duta Besar Rusia untuk Belanda.

Pada awal Juli, Menteri Pertahanan Belanda Kaisa Ollongren mengumumkan transfer 24 pesawat tempur F-16 ke Ukraina.

Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Jake Sullivan mengakui bahwa pesawat tempur F-16 Amerika akan ditempatkan di wilayah Ukraina.

Ketua Komite Pertahanan Duma Negara Rusia, Andrei Kartapolov, mengatakan bahwa F-16 akan menjadi target yang sah bagi Rusia meskipun mereka dikerahkan di luar Ukraina. Selain itu, lapangan terbang tempat F-16 juga akan menjadi target yang sah.