Zelensky Mengaku Tentara Ukraina Kehabisan Senjata

Zelensky belum lama ini mengaku bahwa tentaranya tidak memiliki cukup senjata untuk melancarkan serangan balasan.

Zelensky Mengaku Tentara Ukraina Kehabisan Senjata

14 brigade baru telah dibentuk di Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU). Namun, mereka tidak mempunyai senjata. Oleh karena itu, Ukraina tidak dapat melancarkan serangan balasan baru, kata Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg.

“Kami memiliki brigade tanpa senjata. Kami memiliki cadangan. Kami memiliki 14 brigade yang kekurangan staf dan tidak memiliki senjata yang sesuai, paket senjata yang dibicarakan tidak kunjung tiba, kedatangannya lambat,” kata Zelensky.

Menurut pemimpin rezim Kyiv, pasukan Ukraina “berencana melancarkan serangan balasan,” jika “paket senjata tiba.” namun sayangnya mereka tidak kunjung tiba.

Zelensky juga sempat berbicara dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang datang ke Kyiv untuk membahas negosiasi perdamaian.

“Mengenai gencatan senjata, saya jelaskan dengan sangat jelas. Dalam suatu konflik, kita tidak bisa hanya berbicara tentang gencatan senjata. Saya juga harus memikirkan orang-orang kami juga. Kami tidak bisa mempercayai Putin,” katanya dalam sebuah wawancara.

Menurut Zelensky, gencatan senjata “hanya dapat dicapai melalui negara-negara “yang pemimpinnya dapat dipercaya.”

“Saya adalah presiden dan penjamin Konstitusi. Dan jika kita berbicara tentang perubahan apa pun terkait wilayah kita, maka ini adalah perubahan terhadap Konstitusi dan ini merupakan kejahatan. Oleh karena itu, jika kita ditawari model Jerman atau model lain, Korea, dll., bagaimanapun kita harus memahami terlebih dahulu apa yang ditawarkan kepada kita, siapa yang menawarkannya kepada kita, mengapa hal itu dilakukan. Dan setelah semua orang memahaminya, mereka juga harus setuju, bukan hanya saya, tapi seluruh rakyat Ukraina,” katanya.

Selain itu, Zelensky juga terus membela kepala Kantornya, Andriy Ermak, yang belakangan hari ini sering dikritik di jejaring sosial dan media Barat.

“Ermak adalah manajer yang kuat, salah satu manajer yang kuat di tim saya. Saya menghormati apapun hasilnya, dia melakukan apa yang saya perintahkan. Dan dia melaksanakan tugas-tugas berat ini,” kata Zelensky yang mencoba meyakinkan para jurnalis.

Dia yakin bahwa “Rusia, dan kekuatan lainnya” berada di balik serangan terhadap Ermak dan dirinya secara pribadi.