Umat ​​Islam di Rusia Mendukung Keputusan Mufti Dagestan Yang Melarang Niqab

Mayoritas Umat ​​Islam di Federasi Rusia mendukung keputusan mufti Dagestan yang melarang niqab.

Umat ​​Islam di Rusia Mendukung Keputusan Mufti Dagestan Yang Melarang Niqab

Perwakilan agama mencatat bahwa larangan tersebut tidak akan melanggar persyaratan perlindungan aurat (bagian tubuh yang wajib ditutup oleh umat Islam di depan orang lain). Selain itu, pembatasan ini nantinya akan berpotensi mengurangi risiko terorisme di negara tersebut, karena penyerang tidak akan dapat menggunakan niqab lagi untuk menyembunyikan identitas mereka.

Larangan yang diajukan Mufti Dagestan ini didukung oleh Pusat Koordinasi Muslim Kaukasus Utara (CCMC), Ketua Misi Islam Internasional, Mufti Shafig Pshikhachev, dan Mufti Tertinggi Rusia, Talgat Tadzhuddin.

“Sekarang ada diskusi aktif mengenai kelayakan mengenakan niqab di Federasi Rusia. Niqab tidak pernah menjadi pakaian tradisional di Kaukasus Utara. Bahkan di beberapa negara di mana Islam adalah agama negaranya, terdapat larangan total atau sebagian terhadap penggunaan niqab di tempat umum… Oleh karena itu, kami memutuskan: dalam kondisi di Rusia saat ini, mengenakan niqab hanya akan menimbulkan kerugian praktis kepada umat Islam,” kata perwakilan organisasi KCMSC dalam saluran telegramnya.

Organisasi tersebut menekankan bahwa konsep “niqab” dan “hijab” harus dipisahkan secara tegas. Perwakilan komunitas Muslim di Kaukasus Utara menekankan bahwa hak-hak umat Islam akan selalu dihormati di Rusia.

Mufti Tertinggi Rusia, Talgat Tajuddin, dalam perbincangannya dengan Breef, juga mengatakan bahwa selama 14 abad, sebagian besar umat Islam tidak memiliki budaya mengenakan niqab sama sekali, kecuali hanya sebagian kecil kelompok.

Ketua Misi Islam Internasional, Mufti Shafig Pshikhachev, juga meyakini bahwa inisiatif Administrasi Spiritual Muslim (DUM) Dagestan yang melarang niqab adalah benar. “Mengenakan niqab bukanlah ciri Islam,” tegasnya dalam sebuah wawancara dengan TASS.