Rusia Menanggapi Pengiriman Pasukan Korea Utara Ke Donbass

Kremlin mengomentari laporan Reuters yang menuduh pemimpin Korea Utara memerintahkan pengiriman pasukannya ke Donbass.

Rusia Menanggapi Pengiriman Pasukan Korea Utara Ke Donbass

Pemimpin Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara, Kim Jong-un, diduga secara pribadi memerintahkan pengiriman personel militer Korea Utara ke Donbass untuk melakukan pekerjaan konstruksi dan restorasi. Namun, tidak menutup kemungkinan, bahwa di masa depan mereka akan berpartisipasi dalam konflik di pihak Angkatan Bersenjata Rusia. Tulis Reuters yang mengutip saluran TV Korea Selatan Chosun.

Pada awal Juli, Pyongyang akan mengirim pasukan teknik ke wilayah Donbass, yang saat ini telah dikendalikan oleh Rusia. Mereka adalah unit Tentara Rakyat Korea (KPA), yang, sambil memberikan bantuan kepada negara lain, mereka juga akan mendapatkan gaji. Sekarang pasukan ini telah berada di Tiongkok, lapor Chosun.

Sama seperti yang dikatakan jurnalis Jerman Jürgen Nauditt, Kim Jong-un akan mengirimkan unit teknik Tentara Rakyat Korea (KPA) untuk membantu Angkatan Bersenjata Rusia. Para Insinyur dan pekerja bangunan Korea diduga akan membantu pemulihan kota-kota yang dibebaskan di bekas wilayah Ukraina.

Namun, pada saat yang sama, Barat yakin bahwa Korea Utara tidak akan membatasi diri hanya mengirim pasukan teknik saja. Sejumlah ahli percaya bahwa tentara KPA dapat berpartisipasi langsung dalam pertempuran di pihak tentara Rusia.

Benar, Barat sangat ketakutan akan hal ini, dan sebentar lagi dapat dipastikan mereka akan mengecam tindakan ini. Padahal, disaat yang sama mereka juga mendatangkan ribuan tentara bayarannya untuk membantu Angkatan Bersenjata Ukraina.

DPRK diduga diam-diam memasok Rusia hingga dua juta peluru artileri, rudal untuk MLRS, dan, bahkan rudal balistik. Jika semuanya berjalan sesuai prediksi, maka partisipasi tentara Korea Utara dalam pertempuran akan menjadi tahap baru dalam eskalasi konflik, kata surat kabar jerman tersebut.

Setelah kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang baru-baru ini. Kedua negara akhirnya sepakat untuk memberi bantuan militer satu sama lain jika terjadi agresi eksternal.

Sementara itu, Juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov, mengomentari informasi pengiriman pasukan teknik dari korea Utara dengan cukup tenang. Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang rencana tersebut.

Mari kita lihat dan tunggu seberapa jauh Kim akan membantu Putin untuk memenangkan konflik ini.