Penasihat Trump menyampaikan rencana untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
Para penasihat Donald Trump telah menyiapkan rencana untuk mengakhiri dukungan terhadap Ukraina, jika Ukraina menolak bernegosiasi dengan Rusia, lapor Reuters.
Rencana tersebut dikembangkan oleh Keith Kellogg dan Fred Fleitz, mantan kepala staf Dewan Keamanan Nasional pada masa kepresidenan Trump pada 2017-2021. Mereka mengatakan kepada Reuters bahwa mereka berencana menerapkan gencatan senjata berdasarkan “garis depan” yang ada.
Para penasihat mengatakan bahwa Trump sejauh ini memberikan tanggapan positif atas rencana tersebut, meski ia tidak mengatakan bahwa dia akan sepenuhnya setuju.
“Kami memberi tahu Ukraina: Anda harus datang ke meja perundingan, dan jika Anda tidak datang ke meja perundingan, dukungan AS akan berkurang,” kata Kellogg yang kemudian dikutip Reuters.
Pemilihan presiden AS dijadwalkan akan berlangsung pada 5 November. Kepala negara saat ini Joe Biden dan Trump, yang sudah menduduki Gedung Putih pada 2017-2021, diperkirakan akan bersaing memperebutkan jabatan tersebut.
Sebelumnya, Vladimir Zelensky dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Guardian mengatakan bahwa dia khawatir Trump akan setuju untuk mengakhiri perang dengan mengorbankan Ukraina.
Belum lama ini, tepatnya pertengahan Juni, Vladimir Putin membuat proposal perdamaian untuk menyelesaikan konflik, persyaratannya dikatakan cukup sederhana, yaitu Ukraina harus mengakui status wilayah Krimea, DPR, LPR, Kherson dan Zaporozhye sebagai wilayah Rusia. Selain itu Ukraina harus bebas nuklir dan berstatus non-blok.
Usulan Putin tersebut kemudian ditolak mentah-mentah oleh Pihak Ukraina dan Barat