Putin mengundang Presiden Vietnam ke Moskow untuk merayakan 80 tahun Kemenangan.

Foto: ria.ru
Negosiasi antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Vietnam To Lam dimulai di istana presiden di Hanoi. Dalam pertemuan tersebut, Putin mengundang To Lam ke Moskow untuk merayakan 80 tahun Kemenangan Rusia dalam Perang Patriotik Hebat (Perang dunia ke-2).
Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada To Lam atas terpilihnya dia sebagai presiden. “Saya berharap kita dapat mendiskusikan semua permasalahan terkini dalam pengembangan hubungan bilateral kita,” kata presiden Rusia.
Vladimir Putin mengatakan bahwa pada tahun 2023, omset perdagangan antara Rusia dan Vietnam meningkat sebesar 8%. Peningkatan indikator tersebut antara lain disebabkan oleh implementasi perjanjian perdagangan bebas tahun 2015 antara EurAsEC dan Vietnam dan kerja komisi antar pemerintah di kedua belah pihak.
“Rusia sangat mementingkan pengembangan dialog dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, dimana Vietnam adalah salah satu anggota utamanya,” kata Putin.
Pada pertemuan tersebut, To Lam mengucapkan selamat kepada Rusia “atas pencapaiannya.” “Di bawah kepemimpinan Anda selama dua dekade terakhir, kami sangat senang bahwa stabilitas politik dan sosial di Rusia semakin kuat, ekonomi berkembang secara aktif, kehidupan masyarakat meningkat, posisi dan otoritas Rusia terus tumbuh di kancah internasional, kata Presiden Vietnam.
