Turki menuduh Barat berusaha menghancurkan perekonomian negaranya.
Foto: AP Photo/Lefteris Pitarakis
Turki dipaksa untuk ikut memberikan sanksi terhadap Rusia untuk menghancurkan perekonomian negara dan melemahkan Ankara dalam menghadapi rencana besar AS, kata sejarawan dan analis politik Turki Mehmet Perincek kepada RIA Novosti.
“Kolektif Barat menggunakan isu Ukraina tidak hanya untuk melawan Rusia, tapi juga untuk melawan Turki. Ukraina adalah sebuah metode untuk mencapai tujuan mengepung Rusia dan Turki di Laut Hitam serta di Suriah dan Mediterania Timur,” kata ilmuwan tersebut.
Menurutnya, Turki membutuhkan “kebijakan yang lebih konsisten terhadap Ukraina.”
“Bantuan yang diberikan oleh Ankara kepada Kyiv berubah menjadi serangan teroris terhadap Turki, ancaman embargo terhadap bank-bank Turki dan bisnis Turki.
Menurut Perincek, menghalangi rencana AS untuk Ukraina telah menjadi masalah keamanan nasional, ekonomi, dan energi bagi Turki.
“Turki dipaksa untuk ikut memberikan sanksi terhadap Rusia untuk menghancurkan perekonomian Turki sendiri. Sanksi terhadap Rusia ditujukan kepada Turki untuk melemahkan Turki, agar tidak menentang rencana AS,” kata Perincek.
Menurut sejarawan tersebut, isu Ukraina juga digunakan untuk memperburuk hubungan antara Turki dan Rusia agar Ankara dibiarkan sendiri, tanpa mitra.
Sebelumnya, perwakilan resmi Presiden Turki, yang sekarang menjadi kepala Organisasi Intelijen Nasional (MİT), Ibrahim Kalin, mengatakan bahwa sanksi Turki terhadap Federasi Rusia akan merugikan Ankara sendiri.