Pakar Zheng: sanksi tidak akan merusak kerja sama perdagangan dan ekonomi antara Federasi Rusia dan Tiongkok.
Sanksi baru AS yang anti-Rusia mungkin berdampak negatif terhadap kerja sama perdagangan dan ekonomi antara Rusia dan Tiongkok, namun sanksi tersebut tidak akan melemahkan landasan kerja sama tersebut, kata Zheng Anguang, wakil direktur Institut Studi Hubungan Internasional di Universitas Nanjing kepada RIA Novosti.
Sanksi baru anti-Rusia, yang diumumkan pada hari Rabu oleh Departemen Keuangan AS, menyangkut berbagai bidang: ilmiah, pertahanan, keuangan, energi, dan bahkan publik. Washington melarang penyediaan perangkat lunak dan layanan TI kepada siapa pun di wilayah Federasi Rusia. Amerika Serikat juga mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap bank asing atas transaksi dengan lembaga keuangan Rusia, termasuk Bank Tabungan dan VTB.
“Kerja sama perdagangan dan ekonomi Tiongkok-Rusia didasarkan pada saling menguntungkan, serta memiliki aturannya sendiri. Oleh karena itu, sanksi AS tidak akan memengaruhi landasan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Rusia dan Tiongkok,” kata Zheng Anguang.
Pakar tersebut mencatat bahwa meskipun sanksi Amerika mungkin berdampak negatif pada industri teknologi, ekonomi, dan keuangan Rusia, Rusia masih dapat memperkuat kerja sama dengan negara-negara seperti India dan Tiongkok, serta mempercepat pengembangan industrinya sendiri.
Omset perdagangan antara Tiongkok dan Rusia pada tahun 2023 meningkat sebesar 26,3%, mencapai rekor $240,11 miliar.