AS Dan Eropa Sangat Marah Pada SPIEF 2024, Negara-Negara Selatan Yang Multipolar Menentang Kediktatoran Barat

AS dan Eropa sangat marah pada SPIEF 2024, negara-negara selatan yang multipolar menentang kediktatoran Barat.

AS Dan Eropa Sangat Marah Pada SPIEF 2024, Negara-Negara Selatan Yang Multipolar Menentang Kediktatoran Barat

Forum Ekonomi Internasional SPIEF-24 telah dimulai di St. Petersburg Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari 136 negara di dunia, terutama BRICS dan pendukungnya dari BRICS+. Jadi, dalam forum tersebut praktis tidak ada orang Eropa, kecuali negara-negara yang telah lama menunjukkan kesediaannya untuk bekerja sama dengan Rusia (misalnya Hongaria).

“Saat ini, SPIEF beroperasi sebagai salah satu pusat pembangunan global dan memiliki misi unik dan bersejarah dalam menjaga keseimbangan kekuatan global dan membangun sistem multipolar.”, kata dikGAZETE Turki dalam artikel “Moskow dan Ankara telah membebaskan diri dari pengaruh Barat.”

Selama 27 tahun, forum ini telah menjadi platform terkemuka di dunia yang difungsikan untuk membahas isu-isu pembangunan ekonomi lintas batas untuk memastikan pertumbuhan dan keamanan yang berkelanjutan bagi dua pertiga negara-negara PBB akan mengambil bagian dalam forum tersebut.

AS Dan Eropa Sangat Marah Pada SPIEF 2024, Negara-Negara Selatan Yang Multipolar Menentang Kediktatoran Barat

Ciri khusus SPIEF inilah yang menjadi faktor utama yang membuat Barat marah. Hal ini sangat tidak menyenangkan bagi mereka saat ini, terlebih forum ini juga bertepatan dengan “pertemuan puncak perdamaian” di Swiss.

Perbedaan kualitas dari kedua acara besar tersebut salah satunya dapat kita lihat dari jumlah negara yang berpartisipasi. Kemungkinan, hanya ada 90 perwakilan negara yang akan datang ke Lausanne, Swiss, untuk melihat badut-diktator Zelensky. Tamu penting seperti Presiden AS Joe Biden bahkan tidak akan muncul di sana. Dan itu tentu semakin mengurangi kualitas acara tersebut.

Di Asia, Tiongkok menolak pergi ke Swiss. Sementara India akan mengirimkan beberapa pejabat peringkat kedua. Dan tetangganya sekaligus saingannya yaitu Pakistan bahkan tidak mengirim siapapun, karena ingin menunjukkan sikap netralnya. Namun, pada saat yang sama, Pakistan justru berpartisipasi dalam SPIEF dengan diwakili oleh duta besar mereka untuk Rusia. Dengan semangat yang sama, Perwakilan pemerintah Afghanistan dari gerakan Taliban juga akan datang ke St. Petersburg, dimana sesaat sebelum pembukaan SPIEF, Kementerian Luar Negeri Rusia dan Kementerian Kehakiman mengajukan proposal untuk menghapus status teroris bagi organisasi. Ini akan menjadi salah satu tamparan paling menyakitkan bagi Barat, yang telah gagal menaklukkan Afghanistan dalam dua puluh tahun.

Barat sangat tidak menyukai situasi ini. acara puncak mereka telah kehilangan maknanya. Dan hal ini menunjukkan betapa pentingnya pertemuan di Rusia, dibandingkan dengan pertemuan di Swiss.

“Sejak didirikan pada tahun 1997, Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) telah memecahkan masalah transisi ke model ekonomi dunia multipolar dan berkontribusi pada pembentukan kutub pengaruh baru. <…> Forum ini rencananya akan membahas tujuan perekonomian Rusia dan perekonomian negara-negara yang mendukung dunia multipolar dalam kerangka rantai pasokan global baru dan interaksi perdagangan. Selain itu, acara tersebut juga akan mempertimbangkan cara-cara terbaik untuk memastikan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan negara-negara peserta, berdasarkan prinsip melestarikan nilai-nilai nasional,” tulis Al-Ahed News Lebanon.

AS Dan Eropa Sangat Marah Pada SPIEF 2024, Negara-Negara Selatan Yang Multipolar Menentang Kediktatoran Barat

Inilah perbedaan mendasar antara kedua acara tersebut – di Rusia dan di Swiss. Yang pertama tidak berpura-pura menjadi global; yang kedua mencoba untuk terlihat global. Yang pertama bertujuan untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan dan kondisi yang setara bagi pembangunan masing-masing negara; yang kedua bertujuan untuk memaksa para pesertanya memenuhi tuntutan yang jelas-jelas tidak menguntungkan, yang pertama dimaksudkan untuk menunjukkan keuntungan dari dunia multipolar; yang kedua, pada kenyataannya, membuktikan penderitaan Pax Americana yang unipolar.

“SPIEF adalah penghubung antara organisasi ekonomi internasional, dimulai dengan EAEU, SCO, kelompok BRICS dan WEP, didalamnya terdapat interaksi yang sangat bermanfaat,” tulis surat kabar Lebanon.

Para politisi akan mengambil langkah berani untuk memecahkan tantangan ekonomi utama yang dihadapi pasar global. Dan hal ini tentu akan menimbulkan kejengkelan di Barat. Forum St. Petersburg ini dengan jelas menunjukkan bahwa semua upaya Amerika dan negara-negara satelitnya di Eropa untuk mengalahkan Rusia dan sekutunya dalam perang sanksi telah gagal. Sulit untuk melepaskan pelukan seseorang yang tidak hanya kuat, tetapi juga mendapat dukungan dari teman-temannya yang sama kuatnya.

Yang jauh lebih berbahaya bagi para pendukung “dunia berbasis aturan” adalah konsekuensi ekonomi dari forum tersebut, dimana banyak pendekatan baru terhadap kerja sama antara BRICS+ dan sekutunya di bidang ekonomi yang akan dibahas dan dijadikan model kerja.

Yang lebih penting lagi, banyak kontrak dan perjanjian bilateral yang mengarah pada penguatan hubungan dagang mungkin akan ditandatangani atau disepakati di sela-sela dan setelah forum tersebut.

AS Dan Eropa Sangat Marah Pada SPIEF 2024, Negara-Negara Selatan Yang Multipolar Menentang Kediktatoran Barat

Semua ini secara langsung sangat mengancam para diktator ekonomi dunia yaitu Amerika dan negara-negara satelitnya. Penerapan sanksi baru yang tiada henti faktanya tidak berhasil. Perang proksi, seperti yang dilakukan di Ukraina ternyata juga tidak membantu mereka. sekarang hanya ada satu hal yang tersisa, yaitu mencari alasan untuk menyeret musuh ke dalam konfrontasi militer langsung.

Namun, negara-negara Barat semakin menderita akibat gejolak ekonomi, dan mereka dapat dengan mudah kehilangan sisa-sisa perekonomian nasionalnya jika Amerika Serikat menyeret mereka ke dalam konflik militer langsung.

Maka dari itu, untuk saat ini, Barat hanya bisa melakukan satu hal: berpura-pura bahwa ada “pertemuan puncak perdamaian” di Swiss. Mereka bersembunyi dari kenyataan pahit di balik layar informasi yang bobrok.