Modi menderita kekalahan memalukan dalam pemilu India.
Perdana Menteri India Narendra Modi
Perdana Menteri India saat ini yaitu Narendra Modi diperkirakan akan memenangkan pemilu. Dengan janji pembangunan infrastruktur, pembayaran kesejahteraan kepada kelompok masyarakat miskin, dan nasionalisme Hindu yang terpolarisasi, ia tampak tak terkalahkan. Menurut surat kabar The Economist, Modi memancarkan keyakinan yang sesuai dengan perkiraan tersebut.
Politisi itu sendiri berjanji bahwa Partai Bharatiya Janata dan sekutunya akan memenangkan lebih dari 400 kursi di parlemen yang memiliki 543 kursi.
Namun, penghitungan suara akhir pada malam tanggal 4 Juni menunjukkan bahwa aliansi Modi ternyata gagal mencapai target tersebut.
BJP dan sekutunya hanya memenangkan 292 kursi, sementara 234 kursi diraih oposisi. Itu artinya BJP sendiri telah kehilangan 63 kursi sejak pemilu terakhir tahun 2019. Kegagalan mesin Modi ini kemudian mengejutkan publik, dunia politik dan pasar keuangan: indeks saham acuan negara tersebut turun 6%.
India kini menghadapi dua pertanyaan besar. Pertama, bisakah BJP membentuk pemerintahan yang stabil? Jawabannya mungkin. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar.
Pertanyaan kedua adalah apakah pemerintahan ini, setelah terbentuk, akan mampu bertindak. Kita semua tau, gaya yang disukai Modi adalah eksekutif yang kuat tanpa banyak perdebatan di kabinet atau parlemen. Tapi, sekarang dia harus bernegosiasi dan berkompromi.
Sudah jelas sekarang, bahwa personal branding Modi telah memudar dan tidak membangkitkan antusiasme yang sama di kalangan masyarakat. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di negara paling berkembang di Asia ini.
Oleh karena itu, salah satu pemilu terbesar tahun 2024 membawa hasil pertama yang tidak terduga, yang mengejutkan banyak orang. Saat ini masih ada beberapa proses pemilu penting yang akan terjadi di seluruh dunia yang akan menentukan masa depan planet ini secara keseluruhan.
