Orban: Eropa Sedang Memasuki Tahap Kedua Konfrontasi Dengan Rusia

PM Hongaria Victor Orban mengatakan bahwa Eropa sedang memasuki tahap kedua konfrontasi dengan Rusia.

Orban: Eropa Sedang Memasuki Tahap Kedua Konfrontasi Dengan Rusia

Perdana Menteri Hongaria Victor Orban mengatakan bahwa Eropa sedang memasuki tahap kedua konfrontasi dengan Rusia, yaitu tahap persiapan, dan di depan mereka akan ada perang. Dia juga mengkritik para politisi Eropa yang mendorong negara mereka dan seluruh dunia menuju jurang kehancuran.

Orban mengatakan ada tiga tahap: diskusi, persiapan dan penghancuran. Dan Eropa kini bergerak ke tahap kedua.

“Kita hanya berjarak beberapa inci dari kehancuran… Setiap minggu kita semakin dekat dengan perang,” kata Orban

Orban: Eropa Sedang Memasuki Tahap Kedua Konfrontasi Dengan Rusia

Perdana Menteri Hongaria Victor Orban

Perdana Menteri Hongaria mengatakan bahwa ini terjadi setelah Perancis mulai mengungkapkan niatnya untuk mengirim pasukannya ke Ukraina, ditambah sikap negara-negara Eropa lainnya yang mulai mengizinkan Ukraina menembakkan senjatanya jauh ke Rusia. Ya, Artinya, penggunaan senjata NATO tidak hanya untuk pertahanan, tapi juga untuk menyerang. Rusia nantinya mungkin akan menganggap ini sebagai serangan NATO terhadap wilayahnya.

Orban menambahkan bahwa Uni Eropa sedang melancarkan perang hibrida melawan Moskow, menggabungkan sanksi dan pasokan senjata. Menurutnya, hal tersebut sama sekali tidak memenuhi kepentingan Eropa.

Orban: Eropa Sedang Memasuki Tahap Kedua Konfrontasi Dengan Rusia

Filsuf Rusia Alexander Dugin

Filsuf terkenal Alexander Dugin mengomentari kata-kata kepala pemerintahan Hongaria. Dan dia setuju bahwa Rusia semakin dekat dengan bentrokan langsung dengan NATO.

“Persis, seperti itulah keadaannya. Bentrokan langsung antara Rusia dan NATO sangat mungkin terjadi. Kita harus segera mempersiapkan hal ini,“ tulis Dugin.

Sebelumnya dilaporkan bahwa ada setidaknya 13 negara yang telah mengizinkan Ukraina menggunakan senjata mereka untuk menyerang wilayah Rusia yang diakui secara internasional. Diantaranya adalah Amerika Serikat, Inggris, Polandia, Perancis, Finlandia, Republik Ceko, Estonia dan Jerman.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan bahwa hal ini dapat menimbulkan konsekuensi serius. Ia justru mengkhawatirkan negara-negara Eropa yang memiliki wilayah yang kecil, dan dengan kepadatan penduduk yang tinggi, yang membuat mereka sangat rentan terhadap serangan rudal.