Pasukan Bela Diri Jepang bersiap untuk menembak jatuh satelit Korea Utara.
Kementerian Pertahanan dan Pasukan Bela Diri Jepang berada dalam “siaga tinggi”, sehubungan dengan rencana peluncuran satelit Korea Utara, kata Sekretaris Jenderal Yoshimasa Hayashi pada konferensi pers di Tokyo.
“Batas waktu peluncuran satelit sudah berlaku, sehingga Kementerian Pertahanan dan Pasukan Bela Diri berdasarkan perintah Menteri Pertahanan telah dipersiapkan untuk menembak jatuh (rudal tersebut), mereka sedang mencari posisi yang tepat,” kata sekjen tersebut.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah meminta Korea Utara untuk menghentikan peluncuran satelit. Ia menegaskan, bahwa peluncuran satelit tersebut akan menjadi provokasi dalam rangka menjamin keamanan Jepang.
Pada Senin malam, Korea Utara memperingatkan Jepang tentang rencana peluncuran satelit mulai pukul 00.00 tanggal 27 Mei hingga pukul 00.00 tanggal 4 Juni. Peluncuran kabarnya akan dilakukan ke arah Laut Cina Timur dan pulau Luzon di Filipina.
Disaat yang sama, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida kemudian menginstruksikan menteri terkait untuk mengumpulkan informasi dan memperingatkan penduduk, bersama-sama dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan, mereka terus meminta Korea Utara membatalkan peluncuran tersebut.
November lalu, Korea Utara berhasil melakukan peluncuran pertama satelit pengintai Mulligyong-1. Peluncuran tersebut disaksikan secara pribadi oleh Ketua Dewan Negara DPRK Kim Jong-un.
Tak lama setelah peluncuran, pemimpin Korea Utara mengunjungi Direktorat Teknik Dirgantara beberapa kali, di mana ia meninjau gambar pangkalan militer utama Amerika dan Korea Selatan dan menekankan perlunya mengerahkan konstelasi satelit lengkap yang mampu menyediakan informasi berharga tentang posisi musuh secara real time.