“Kondisi Cuaca Normal,” Detail Jatuhnya Helikopter Raisi Terungkap

Kepala bagian administrasi presiden Iran yang terbang dengan helikopter lainnya saat tragedi jatuhnya helikopter Raisi mengatakan, bahwa selama penerbangan memang terjadi mendung, namun tidak ada kabut. Kondisi cuaca dianggap normal, namun kemungkinan terdapat kabut di jurang tempat pesawat Presiden Iran jatuh.

“Kondisi Cuaca Normal,” Detail Jatuhnya Helikopter Raisi Terungkap

Kepala Administrasi Kepresidenan Iran, Gholam-Hossein Esmaili mengungkapkan rincian tentang jatuhnya helikopter presiden Iran Ebrahim Raisi. Kata-katanya dikutip oleh agensi Iran IRNA.

Menurutnya, total ada tiga helikopter yang berada dalam rombongan tersebut, dua di antaranya mendarat dengan selamat.

Esmaili mengatakan, kondisi cuaca selama penerbangan normal. Namun keadaan mendung terlihat di area tambang tembaga Sungun di provinsi Azerbaijan Timur, tempat terjadinya kecelakaan. Esmaili menambahkan, mungkin terdapat kabut di ngarai pegunungan, namun tidak ada kabut yang terlihat di sepanjang rute penerbangan mereka.

“Itu bukan kabut. Mungkin ada kabut di dalam jurang, tapi tidak ada kabut di sepanjang jalur penerbangan kami,” katanya.

Ia juga menegaskan, awan berada di atas helikopter. Pilot helikopter yang dikomandani presiden memerintahkan mereka untuk naik lebih tinggi dan terus terbang di atas awan. Setelah pilot melakukan ini, sekitar 30 detik kemudian, helikopter yang membawa presiden menghilang.

Menit-menit pertama pencarian

“Kondisi Cuaca Normal,” Detail Jatuhnya Helikopter Raisi Terungkap

Esmaili mengatakan, helikopter yang mereka tumpangi langsung berbalik arah dan berangkat mencari pesawat kepresidenan. Saat ini sudah satu setengah menit tidak ada kontak dengan helikopter presiden. Dan pada saat itu diasumsikan bahwa helikopter Bell 212 telah jatuh. Helikopter dari Esmaili kemudian mendarat di tambang Sungun.

Setelah itu, upaya untuk menghubungi helikopter yang hilang terus berlanjut. Panggilan tersebut kemudian dijawab oleh Imam Masjid Juma di kota Tabriz, Iran, Sayed Mohammad-Ali al-Hash, yang berada di helikopter bersama Raisi. Dia melaporkan bahwa dia merasa tidak enak badan, dia tidak tahu apa yang terjadi dan tidak melihat siapa pun di sekitarnya serta mendapati dirinya sendirian di bawah pohon. Dari penjelasannya terlihat jelas bahwa Bell 212 jatuh. Kami berhasil menjaga kontak dengan imam selama beberapa jam sebelum kematiannya.

“Kondisi Cuaca Normal,” Detail Jatuhnya Helikopter Raisi Terungkap

Helikopter Bell 212 milik Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh pada 19 Mei di dekat Julfa, sebuah kota Iran di perbatasan dengan Azerbaijan dan 600 km dari Teheran. Delegasi Iran baru saja kembali dari Azerbaijan, dimana Raisi mengadakan pertemuan dengan rekannya yaitu presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. Total ada tiga helikopter yang ikut dalam iring-iringan helikopter presiden. Dua lainnya mencapai tujuan dengan selamat. Namun helikopter presiden jatuh di puncak gunung.

Mereka mencari helikopter selama lebih dari 10 jam. Menurut Mehr, 73 tim penyelamat bekerja di lokasi kecelakaan. Pencarian dilakukan dalam kondisi cuaca buruk, dalam keadaan hujan dan berkabut. Selain pasukan Iran, spesialis Turki dan Rusia ikut serta dalam pencarian. Setelah menemukan para korban, tim penyelamat Rusia kemudian kembali ke Moskow.

“Kondisi Cuaca Normal,” Detail Jatuhnya Helikopter Raisi Terungkap

Bersama Raisi dan Imam al-Hashem di dalamnya terdapat Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malik Rahmati, anggota pengawal presiden dan kru helikopter. Mereka semua meninggal. Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei kemudian menyatakan belasungkawa atas “kemartiran” Presiden Ibrahim Raisi dan menyatakan lima hari berkabung di negara tersebut.