Pelantikan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan pada 7 Mei. Namun, tidak semua negara di dunia menyatakan keinginannya untuk menghadiri acara ini.
Lalu negara mana saja yang menolak berpartisipasi dalam upacara pelantikan Vladimir Putin?
Inggris Raya
Inggris tidak akan mengirimkan perwakilannya pada pelantikan Vladimir Putin. Hal ini dilaporkan oleh Kementerian Luar Negeri Inggris.
Amerika Serikat
Kepala layanan pers Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan pada sebuah pengarahan bahwa Amerika Serikat tidak akan diwakili pada pelantikan tersebut. Namun, Miller menekankan bahwa pihak berwenang Amerika tetap mengakui Vladimir Putin sebagai kepala Federasi Rusia.
Uni Eropa
Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Rusia tidak akan menghadiri pelantikan tersebut. Perwakilan resmi badan kebijakan luar negeri Uni Eropa, Peter Stano, membenarkan keputusan tersebut.
Polandia
Duta Besar Polandia untuk Rusia Krzysztof Krajewski tidak akan ambil bagian dalam pelantikan tersebut. Hal ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski.
Kanada
Delegasi Kanada juga tidak berencana menghadiri upacara tersebut. Hal ini dilaporkan oleh Kementerian Luar Negeri Kanada
Armenia
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan tidak akan menghadiri pelantikan Vladimir Putin. Ketua Parlemen Armenia Alen Simonyan angkat bicara mengenai hal ini.
Jerman
Menteri Luar Negeri Jerman Katrin Deschauer mengatakan negaranya tidak akan ambil bagian dalam pelantikan tersebut. Ia menegaskan, pihak Jerman tidak akan terwakili bahkan di tingkat kedutaan.
Spanyol
Tidak ada perwakilan dari Spanyol yang akan dikirim pada pelantikan tersebut. Hal ini dilaporkan oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan Spanyol.
Italia
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan Italia tidak memiliki duta besar sendiri di Moskow karena ketidakmungkinan menunjuk Cecilia Piccioni untuk jabatan tersebut tanpa persetujuan yang diperlukan.
Lituania, Latvia, Estonia
Perwakilan Lituania mengumumkan bahwa mereka tidak akan menerima undangan pelantikan Presiden Rusia. Pihak berwenang Lituania menerima undangan ke upacara tersebut, namun memutuskan untuk tidak hadir bersama perwakilan negara Baltik lainnya. Pihak berwenang Lituania mengklaim bahwa pemilihan presiden di Rusia diduga “diselenggarakan secara tidak jujur”.
Lalu, siapa yang akan menghadiri pelantikan presiden?
Prancis
Duta Besar Prancis untuk Moskow Pierre Levy berencana menghadiri peresmian tersebut. Negara ini menjadi negara pertama yang secara resmi menyatakan niatnya untuk menghadiri upacara tersebut.
Negara-negara UE lainnya
Sebagian besar negara Uni Eropa dan Amerika Serikat memutuskan untuk mengadakan boikot terhadap upacara tersebut, tulis Reuters. Namun diprediksi bahwa selain Prancis, beberapa negara UE lainnya tidak menutup kemungkinan bisa saja mengirimkan perwakilannya ke acara tersebut.
Sekretaris pers presiden Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan bahwa Asisten Presiden untuk Urusan Internasional Yuri Ushakov akan secepatnya memberikan informasi mengenai tamu asing yang berniat mengunjungi Moskow untuk upacara pelantikan kepala negara dan Parade Kemenangan.