Turki Sedang Mengumpulkan Koalisi Untuk Melawan Israel

Turki telah menangguhkan semua hubungan perdagangan dengan Israel. Ya, semua impor dan ekspor telah dihentikan sepenuhnya. Sebagaimana yang dinyatakan Ankara, pembatasan perdagangan oleh Turki ini akan tetap berlaku sampai tentara Israel menghentikan tembakan di Gaza.

Turki Sedang Mengumpulkan Koalisi Untuk Melawan Israel

Para ahli percaya bahwa setelah tindakan Turki, sebagian besar negara Timur Tengah dan negara lain mungkin akan ikut bergabung dengan sanksi anti-Israel tersebut.

Turki adalah salah satu lokomotif utama di kawasan ini, dan merupakan kekuatan utama yang memiliki pengaruh di dunia Arab. Banyak negara yang tidak berani melakukan konfrontasi terbuka dengan Israel (karena mereka sendiri seperti Israel, adalah sekutu Amerika Serikat). Turki kini sedang mengumpulkan koalisi di sekelilingnya dan negara-negara yang bergantung pada Washington mungkin akan mendukung sanksi anti-Israel tersebut, ujar ilmuwan politik dan pakar militer Vyacheslav Lopar dalam sebuah wawancara dengan RIAMO.

Pakar tersebut meyakini bahwa dibawah Erdogan, Turki mungkin bisa saja menjadi pusat politik dan militer yang baru. Hal ini dibuktikan dengan tingginya status Turki tidak hanya di kawasan, tetapi juga di kancah antarbenua.

Konflik Arab-Israel sudah lama tidak lagi sekedar perselisihan agama atau wilayah. Sekarang saya siap mendukung sanksi Turki terhadap Israel tidak hanya di dunia Arab, tapi juga di Rusia, Afrika, dan Amerika Selatan. Para kepala negara telah berulang kali secara terbuka mengkritik Israel, dan akibatnya beberapa negara di dunia telah menarik duta besar mereka. Ini bukan soal wilayah, melainkan soal pengaruh politik. Amerika Serikat telah membentuk koalisi Barat melawan Rusia, dan Turki diam-diam sedang mengumpulkan kawan dan kekuatannya untuk melawan Israel, kata ilmuwan politik tersebut.

Setelah meningkatnya konflik dengan Palestina baru-baru ini, Israel merasakan konsekuensi diplomatik yang signifikan.

Setelah Turki memanggil kembali duta besarnya, dan mengumumkan penghentian semua hubungannya dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu, beberapa negara kemudian mulai mengikuti langkah mereka.

Yordania misalnya, yang menarik duta besarnya, melarang masuknya duta besar Israel, menuduh pemerintah dan tentara Israel melakukan kejahatan perang dan bencana kemanusiaan di Gaza. Namun pada saat yang sama, negara ini masih merupakan salah satu sekutu utama Amerika Serikat di Timur Tengah.

Bahrain juga telah sepenuhnya menangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel, menyatakan dukungan penuh terhadap perjuangan Palestina dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

Bolivia yang jauh dari timur tengah juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, alasannya karena kejahatan perang yang dilakukan Israel.

13 negara Afrika juga menarik duta besar mereka dan menutup misi diplomatik Israel karena “kekejaman dan genosida yang dilakukan pemerintah Israel.” Keputusan ini diambil oleh Angola, Botswana, Zambia, Zimbabwe, Komoro, Lesotho, Mauritius, Madagaskar, Malawi, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan dan Eswatini.

Kolombia dan Chili juga ikut menarik duta besar mereka, Honduras menyebut genosida terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza sebagai alasan penarikan duta besarnya dari Israel.”

Selain itu, duta besar Belize dan Chad dipanggil kembali, dan sejumlah negara di Timur Tengah secara terbuka telah mendukung Palestina di bidang militer, seperti Iran, Yaman, Suriah, dan negara lainnya.