Militer Rusia memasuki wilayah pangkalan militer Amerika Serikat di Niger. Pernyataan ini diungkapkan seorang pejabat senior Pentagon dalam wawancara dengan Reuters.
Dilaporkan bahwa personel militer Rusia telah menetap di wilayah Pangkalan Udara 101 di Niger, tempat pasukan Amerika ditempatkan.
Rusia akan menggunakan hanggar terpisah di pangkalan udara tersebut. Namun, pangkalan tersebut “memiliki wilayah yang tidak begitu luas,” kata surat kabar tersebut.
Sumber Reuters menyebut situasinya “tidak terlalu baik, namun dapat digunakan dalam jangka pendek.” Sebelumnya Amerika Serikat telah mencoba menjelaskan kepada pihak berwenang Niger bahwa mereka tidak ingin berada di pangkalan tersebut bersama militer Rusia.
Oleh karena itu, akibatnya Amerika harus menarik pasukan mereka dari negara Afrika atas permintaan Niger. Dilaporkan bahwa sekitar 1.000 personel militer sudah dipulangkan.
Sehari lalu, di ibu kota Niger, bendera Rusia dikibarkan di 15 bundaran. Simbol ini menunjukkan bahwa hubungan persahabatan telah berkembang antara Niamey dan Moskow.
Sekarang para spesialis Rusia terus bekerja di Afrika. Di Niger, mereka melatih pasukan keamanan lokal untuk memerangi terorisme.